Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah, KH. Sunarto, saat memberi sambutan. Foto: Ist
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah menjadi tuan rumah pembinaan operator Education Management Information System (EMIS) bagi lembaga pendidikan keagamaan se-Kota Kediri, Rabu (19/11/2025).
Acara yang menghadirkan narasumber dari Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag Kota Kediri ini diikuti sekitar 600 peserta dari pondok pesantren, madrasah, dan lembaga pendidikan nonformal.
Kegiatan berlangsung dalam 3 sesi, masing-masing diikuti 200 peserta, dan merupakan program rutin dua kali setahun sebagai bentuk kerja sama berkelanjutan antara Kemenag dan lembaga pendidikan keagamaan.
Ketua Ponpes Wali Barokah, KH. Sunarto, menyambut peserta dengan menegaskan kesiapan fasilitas baru untuk mendukung kelancaran acara.
“Semoga kegiatan ini mampu meningkatkan kualitas pengelolaan pondok pesantren, terutama dalam menghadapi tantangan administrasi di era digital,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi PD Pontren Kemenag Kota Kediri, Ahmad Rofiuddin Faruq, menyampaikan apresiasi atas fasilitas lengkap yang disediakan Ponpes Wali Barokah. Ia juga menyampaikan permohonan maaf dari Kepala Kemenag Kota Kediri, Zamroni, yang berhalangan hadir.
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari komunikasi sebelumnya terkait kebutuhan pembinaan dan penguatan aplikasi di pondok pesantren,” tuturnya.
Ia menambahkan, pembinaan awalnya direncanakan untuk 500 lembaga, namun dilakukan bertahap agar lebih efektif. Sesi pertama diprioritaskan bagi pondok pesantren SBMPTK, PPS, dan PDF, disusul lembaga lainnya pada 25 November.
Sedangkan Wakil Ketua Ponpes Wali Barokah, Agus DS, menekankan pentingnya pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi operator aplikasi Kemenag.
“Alhamdulillah, hari ini Wali Barokah dipercaya menjadi tempat pelaksanaan kegiatan peningkatan sumber daya manusia, khususnya operator aplikasi Kemenag. Insya Allah seluruh kendala yang selama ini muncul akan dibahas dan dicarikan solusinya oleh para narasumber,” paparnya.
Ia menegaskan total peserta mencapai 600 operator dari lembaga pendidikan formal dan nonformal di Kota Kediri. Pelatihan berikutnya juga akan menyasar operator TPQ dan satuan pendidikan lainnya.
“Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag Kota Kediri dapat semakin siap mengelola data secara akurat dan terintegrasi sesuai standar nasional,” ucapnya.
EMIS merupakan sistem informasi manajemen pendidikan resmi Kemenag yang digunakan untuk pendataan lembaga, santri, tenaga pendidik, hingga sarana prasarana. Sistem ini menjadi program prioritas dalam peningkatan tata kelola pendidikan keagamaan. (uji/mar)













