NGAWI, BANGSAONLINE.com - Penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) di Kabupaten Ngawi, dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) tercatat 63 penderita.
Jumlah ini termasuk 31 penderita baru dari 107 orang yang melakukan Voluntary Counseling Test (VCT) di Dinkes setempat. Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit (P2) Dinkes Kabupaten Ngawi Jaswadi saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa kasus HIV/AIDS di wilayahnya didominasi warga yang bekerja di luar kabupaten.
Baca Juga: Polsek Sine Ngawi dan Tim Gabungan Kerja Bakti di Rumah Warga Terdampak Longsor
“Rata-rata penderita HIV/AIDS ini diderita oleh warga yang bekerja di luar daerah seperti di kota-kota besar dan juga yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri,” terangnya beberapa waktu lalu pada BANGSAONLINE.
Jaswadi menuturkan, sesuai data, sejak ditemukannya penyakit HIV/AIDS pada tahun 2002 hingga 2014 ini ada sekitar 209 warga di Kabupaten Ngawi yang positif mengidap penyakit HIV/AIDS dan 86 di antaranya meninggal dunia. Ratusan penderita tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Ngawi meliputi 24 Puskesmas.
Untuk wilayah kecamatan yang paling mendominasi penderita HIV/AIDS ada di Kecamatan Paron yang meliputi 2 Puskesmas yakni di Puskesmas Paron dan Puskesmas Teguhan. Di Puskesmas Paron tercatat ada 11 penderita dan 7 penderita dinyatakan meninggal. Sedang Puskesmas Teguhan jumlahnya mencapai 13 penderita dan 3 penderita di antaranya sudah meninggal.
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, BPBD Ngawi Bersama Forkopimda Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana
Jaswadi juga menjelaskan, dari 24 puskesmas yang ada di Kabupaten Ngawi, angka yang cukup tinggi penderita HIV/AIDS berada di Puskesmas Kendal yang jumlahnya mencapai 14 orang. Dari 14 orang itu, 7 di antaranya meninggal. Dan Puskesmas Bringin 1 penderita serta Puskesmas Karanganyar ada 4 penderita yang 3 di antaranya meninggal dunia. (nal/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News