Kodim-BPBD Lamongan Siapkan Penanganan Putusnya Jembatan Penghubung Talunrejo-Kendung

Kodim-BPBD Lamongan Siapkan Penanganan Putusnya Jembatan Penghubung Talunrejo-Kendung Anggota Koramil 0812/07 Bluluk saat meninjau kondisi jembatan penghubung Lamongan–Bojonegoro yang putus akibat banjir Sungai Semar Mendem, Jumat (21/11/2025).

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Ambruknya jembatan penghubung Lamongan-Bojonegoro di Desa Talunrejo Kecamatan Bluluk akibat hujan deras dan meningkatnya debit Sungai Semar Mendem, mendapat perhatian dari jajaran Kodim 0812 Lamongan.

Jumat (21/11/2025) pagi tadi, Plt. Danramil 0812/07 Bluluk, Pelda Hadi, melakukan peninjauan pasca putusnya jembatan.

Hadi mengaku prihatin, karena jembatan yang putus adalah akses vital yang menghubungkan Desa Talunrejo dengan Desa Kendung. Selain itu, jembatan juga menjadi akses aktivitas ekonomi, pendidikan, dan mobilitas warga.

"Kerusakan jembatan ini langsung berdampak pada kegiatan masyarakat dua kabupaten," ujarnya.

Karena itu, pihaknya turut peduli dengan mengerahkan babinsa begitu menerima laporan putusnya jembatan.

"Babinsa turut mengamankan lokasi, memasang tanda peringatan, dan mengarahkan warga ke jalur alternatif sementara guna mencegah kecelakaan susulan," tutur Hadi.

Tak hanya itu, petugas dari Koramil Bluluk juga mendata kerusakan sebagai dasar pengajuan bantuan serta percepatan perbaikan.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, Moch. Naim, menjelaskan jembatan yang memiliki dimensi panjang 20 meter dan lebar 3,5 meter itu putus pada Jumat (21/11/2025) pagi pukul 09.20 WIB akibat tergerus banjir setelah hujan deras sejak 18 November.

Naim memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. "Tetapi akses dua desa terputus total," katanya.

Untuk sementara, BPBD telah mengerahkan tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan penanganan, meliputi pengiriman bantuan bongkotan, gedeg, terpal, glangsing, gronjong, hingga makanan siap saji dan tambahan gizi untuk masyarakat.

"Penanganan sementara itu untuk rencana pembangunan jembatan darurat yang segera disiapkan agar masyarakat tetap bisa beraktivitas sambil menunggu perbaikan permanen,” jelasnya.

TNI dan BPBD mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi mengingat intensitas hujan di wilayah Lamongan dan perbatasan masih tinggi.