Musim Pancaroba, Warga Gresik Diimbau Waspadai Puting Beliung

Musim Pancaroba, Warga Gresik Diimbau Waspadai Puting Beliung Warga Pacuh Balongpanggang melihat rumahnya yang disapu puting beliung tahun lalu. (foto: syuhud/BANGSAONLINE)

GRESIK, BANGSAONLINE.com – Datangnya angin puting beliung di beberapa daerah yang berakibat rumah rusak, bahkan ambruk, dan pohon tumbang, membuat BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pemkab Gresik, waspada.

BPBD meminta kepada semua masyarakat Kabupaten Gresik agar waspada angin puting beliung pada musim panca roba. "Saat ini musim pancaroba, atau peralihan musim panas ke musim hujan, karena itu potensi angin kencang sangat tinggi," kata kepala Pelaksana BPBD Pemkab Gresik, Abu Hasan, Jumat (20/11).

Baca Juga: Pemprov Jatim Tuntaskan Perbaikan Fasum Terdampak Gempa Bumi di Pulau Bawean

Menurut Abu Hasan, musim pancaroba memunculkan awan kolumbus yang berpotensi hujan lebat. Namun, hujannya tidak berlansung lama, alias sesaat. Tapi, model hujan seperti ini sangat berbahaya.

Sebab, hujan dengan model seperti itu kerap diikuti dengan terjadinya angin kencang dan puting beliung beserta petir yang menggelegar. "Angin puting beliung tersebut kalau menerjang permukiman sangat bahaya. Bisa memporak-porandakan perumahan," jelas Hasan.

Untuk itu, BPBD, kata Hasan sudah melayangkan himbauan kepada semua warga masyarakat di Kabupaten Gresik agar selalu waspada. Kalau ada tanda-tanda seperti itu warga harus tanggap. "Kalau angin puting beliung menerjang rumah, penghuninya harus keluar," pinta Hasan.

Baca Juga: Korban Gempa Bumi di Pulau Bawean Gresik Keluhkan Bantuan, Apa yang Terjadi?

Di Kabupaten Gresik kalau sudah musim pancaroba kerap terjadi angin puting beliung yang memporak-porandakan rumah warga.

Seperti yang terjadi pada tahun 2013, lalu, tepatnya Rabu (27/2), petang. Angin puting beliung menghajar Kecamatan Balongpanggang. Akibatnya, 63 rumah warga Desa Pacuh Kecamatan Balongpanggang porak-poranda. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugian material yang diderita warga ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Kepala Dusun Pacuh, Siswanto mengatakan, pada saat hujan deras melanda Desa Pacuh, tiba-tiba angin puting beliung menerjang sekitar pukul 18.30 WIB. Angin bergerak cepat dan berputar-putar itu memporak-porandakan puluhan rumah warga. Terutama, rumah warga yang berada di sekitar areal persawahan.

Baca Juga: TNI AL Gelar Bakti Sosial untuk Warga Bawean, Pj Gubernur Jatim Pastikan 2 Hal ini

"Warga saat kejadian berada di dalam rumah, karena saat itu hujan deras. Tahu ada puting beliung menerjang, warga langsung semburat keluar rumah," katanya.

Akibat terjangan puting beliung, lanjut Siswanto, sedikitnya di Desa Pacuh ada 63 rumah warga yang mengalami kerusakan cukup parah. Kerusakan kebanyakan terjadi pada atap rumah warga. Selain itu, ada 2 kandang ayam yang rusak parah dan roboh rata dengan tanah. Beruntung saat kejadian tidak ada ayam ternak, karena sudah dipanen pemiliknya.

"Meski banyak rumah yang rusak, namun Alhamdulillah tidak ada warga kami yang menjadi korban," tuturnya.

Baca Juga: Ibadahsg Pte Ltd Singapura Bantu Korban Gempa Bumi di Pulau Bawean

Angin puting beliung tersebut mengakibatkan warga Pacuh mengalami kerugian sangat besar. Sementara kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp 200 juta. (hud/rev)

Sumber: Harian Bangsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO