16 Kecamatan Bojonegoro Rawan Banjir, Warga Diimbau Bikin Andang

16 Kecamatan Bojonegoro Rawan Banjir, Warga Diimbau Bikin Andang Papan duga Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo di utara Pasar Kota Bojonegoro. foto: eki nurhadi/BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Warga yang tinggal di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo, Bojonegoro diimbau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar mulai melakukan persiapan dan waspada terhadap datangnya air banjir. Warga diminta membuat andang (panggung) di dalam rumah maupun luar untuk tempat barang-barang berharga.

"Banjir tidak hanya terjadi dari Sungai Bengawan Solo, tapi banjir luapan anak sungai juga perlu diwaspadai," ujar ketua BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo, Jumat (20/11).

Baca Juga: Rawan Banjir, 4 Kecamatan di Bojonegoro Ditetapkan Kampung Siaga Bencana

Catatan BPBD, sebanyak 16 kecamatan dan 146 desa di wilayah Bojonegoro rawan direndam banjir akibat luapan air Sungai Bengawan Solo. Puluhan kecamatan itu mulai dari wilayah barat Bojonegoro diantaranya Padangan, Malo, Kasiman, Kalitidu, Dander, Trucuk dan Kota Bojonegoro. Sedangkan kecamatan di wilayah timur Bojonegoro di antaranya Kecamatan Kapas, Balen, Kanor, Sumberejo dan Baureno.

"Banjir luapan Sungai Bengawan Solo terjadi apabila di daerah hulu terjadi hujan deras dan air menumpuk mengalir ke daerah hilir yakni Bojonegoro, sementara di daerah hilir juga terjadi hujan deras hingga air bertumpuk di wilayah Bojonegoro dan menyebabkan banjir," jelas dia.

Sementara itu sejumlah anak Sungai Bengawan Solo yang sering meluap yakni sungai Kaligandong di Kecamatan Purwosari, sungai Kalitidu di Kecamatan Kalitidu, sungai Kleco, Kepohbaru dan Sungai Mekuris di Kecamatan Kanor.

Baca Juga: Pemkab Dituding Tak Peka, Peneliti Lingkungan Sebut Bojonegoro Sedang Krisis Iklim

Menurut Andik, selain banjir dari luapan air Bengawan Solo, wilayah selatan Bojonegoro juga rawan diterjang banjir bandang. Banjir bandang rawan menerjang 9 kecamatan di 26 desa di antaranya Kecamatan Sekar, Temayang, Gondang, Dander, Kepohbaru, Sugihwaras, Tambakrejo, dan Ngambon. Daerah ini berada di pinggiran hutan yang kondisinya kini banyak yang rusak.

Kerugian material yang ditimbulkan akibat banjir luapan Bengawan Solo juga tidak sedikit. Banjir pada tahun 2014 lalu mengakibatkan kerugian sebanyak Rp1,6 miliar. Banjir pada 2014 merendam 1.665 hektare tanaman padi yang berada di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Dari jumlah itu kerusakan tanaman padi seluas 261 hektare. Selain itu banjir juga menggenangi jalan sepanjang 4.030 meter, 9 rumah dan 1 sekolah.

"Kita sudah bersiap menghadapi banjir luapan Bengawan Solo maupun banjir bandang yang terjadi pada musim hujan tahun ini,"tandas dia.

Baca Juga: Ribuan Rumah hingga Jalan Nasional Bojonegoro - Surabaya Tergenang Banjir

Kami sudah menyiapkan berbagai hal, lanjut dia, mulai personil tanggap bencana, perlengkapan alat evakuasi dan juga tempat evakuasi bagi korban banjir.

Bupati Bojonegoro Suyoto menyatakan, pihaknya sudah meminta pihak BPBD Bojonegoro dan satuan kerja perangkat daerah terkait untuk menanggulangi dan membantu korban bencana yang diprediksi terjadi sebentar lagi.

"Saat memasuki musim hujan, kewaspadaan terhadap banjir, tanah longsor, dan putting beliung harus lebih ditingkatkan. Kami sudah meminta SKPD dan aparat terkait untuk bahu membahu mengatasi bencana," ujar dia. (nur/rev)

Baca Juga: Debit Air Tinggi, Tanggul Kali Ingas di Kanor Bojonegoro Jebol

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO