SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Di satu warung kopi kawasan Sugih Waras, merebak isu pocong gentayangan di kawasan desa ini. Ketakutan pun mulai mendera anak-anak dan ibu-ibu. Umumnya, dikaitkan dengan suatu korban pembunuhan. Benarkah?
Isu ini pun disampaikan kepada Kang Anwar, salah satu pegiat penerawangan.
Baca Juga: Diganggu Makhluk Halus saat Duduki Kursi Soekarno di Istana, Gus Dur Ajak Komunikasi Bahasa Jawa
“Apa? Pocong gentayangan? Astaghfirullah. Jangan sekali-kali percaya bahwa pocong gentayangan itu adalah arwah sosok yang telah meninggal. Itu Salah, dan berdosa. Bisa-bisa membawa kita kepada syirik,” kata Kang Anwar.
Kang Anwar pun membuka terawangan. Mencoba menelisik di beberapa sudut Desa Sugih Waras. “Insya Allah, di kawasan ini dulu ada pohon cukup besar. Saya kurang tahu pasti, bisa jadi pohon waru, atau randu. Di situlah si pocong ini tinggal. Karena pohonnya sudah tak ada, maka dia sekarang sedang mencari rumah baru.”
Pocong itu memang tugasnya menggoda iman manusia. Kata Kang Anwar, hanya kebetulan saja, dia muncul sekarang, karena ada kejadian di desa ini. “Tujuannya, agar warga percaya bahwa itu arwah orang mati. Padahal tidak. Pocong itu adalah setan yang tujuannya menggoda iman, agar lemah,” jelas Kang Anwar.
Baca Juga: Air Sendang Tirto Kamandanu Diyakini Bisa Sembuhkan Penyakit
“Orang yang takut kepada pocong itu, imannya lemah. Bahkan bisa syirik. Yang benar adalah, semestinya setiap orang hanya takut kepada Allah swt. Pocong itu hanya mahluk ciptaan Allah, yang memang tugasnya menggoda manusia,” kata Kang Anwar.
Agar tak mengganggu, Kang Anwar mencoba mencari keberadaan si pocong. Ketika ketemu, dicoba dinegosiasi. Yaitu, agar pocong mau pindah dan tak mengganggu, tapi si pocong tak mau. “Untuk sementara, saya taruh di pilar agar tak gentayangan. Saya sudah menghubungi raja jin di Balekambang, dan beliau mau menerima penduduk baru, yaitu pocong ini. Semoga pocong mau berpindah ke Balekambang,” pungkas Kang Anwar. (*/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News