LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Alun-alun Kota Lamongan yang berada persis di depan Pendopo Bupati Lamongan dijadikan ajang mesum oleh pasangan muda-mudi. Ironisnya meski tindakan yang dilakukan di taman kota ini bisa merusak moral anak-anak, namun pihak Pemkab Lamongan terkesan menutup mata dan membiarkanya.
Makrifah, salah satu pengunjung menyayangkan hal ini. Menurutnya alun-alun Lamongan sangat cocok untu lokasi hiburan anak-anak. Karena selain fasilitasnya bagus juga dilengkapi alat permainan yang tidak ada di sekolahnya. Namun dirinya merasa resah dengan perilaku muda-mudi yang tidak peduli dengan pengunjung lain. "Masa dia tetap peluk cium, padahal ada saya dan anak-anak," ujarnya, Sabtu (5/12).
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Terkait perilaku amoral pasangan muda-mudi ini, Makrifah berharap kepada Pemkab Lamongan atau Dinas terkait melakukan penertiban. "Meski tidak setiap hari, tapi kalau sekali waktu dilakukan penertiban pasti ada rasa malu ketika diamankan petugas," ujarnya.
Hal senada disampaikan Ali Afandi, salah satu Guru SMA Walisongo Sukobendu Lamongan. Ia menganggap kondisi tersebut sangat memperihatinkan. “Alun-alun sebagai simbol keindahan tata kota tidak lagi mencerminkan sebagai Alun-alun yang mana dicita-citakan warga Lamongan pada umumnya,” jelasnya.
Dirinya berharap pemerintah serius dalam menangani Alun-alun Lamongan. “Mudah-mudahan pemerintah serius menangani persoalan ini. Jangan ada pembiaran,” pungkasnya
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Sementara, Kabid Oprasi dan Pengamanan Pol PP Lamongan, Alfian Helmy mengatakan, pihaknya akan terus memantau lokasi-lakasi yang dijadikan mesum. "Kita sudah melakukan pengawasan dan tak jarang kita razia dan dilakukan pendataan," ujarnya
Dikatakan Helmy pihaknya sering mendapat pengaduan dari masyarakat. "Kami juga pernah mengamankan pasangan yang terjaring di Taman Telaga Bandung dan kita bawa ke kantor Satpol PP guna dilakukan pendataan dan dibuatkan pernyataan dengan disaksikan oleh orang tua masing-masing," dalihnya.
"Ini sebagai efek jera dan razia akan terus kita lakukan secara mendadak," imbuh Alfian. (lmg1/rev)
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News