KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga Desa/Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Selasa (15/12) pagi sekitar pukul 10.00 WIB pagi ini, unjuk rasa di depan tower telkomsel di jalan lapangan Desa Gurah. Warga yang bergejolak meminta tower telkomsel yang sudah berdiri 15 tahun segera di bongkar. Pasalnya, tower tersebut sangat mengganggu, merugikan dan membahayakan warga di pemukiman sekitar.
Bahroji, warga setempat menjelaskan, sejak berdirinya tower pada tahun 2000 belum pernah ada kompensasi dari pihak telkomsel maupun ada musyawarah. Tower yang berdiri dengan ketinggian hampir 72 meter tanah seluas 27 ru di pekarangan milik Eko Budi Ludiono ini sangat membahayakan warga sekitar karena berdiri di tengah pemukiman warga.
Baca Juga: Bertahun-tahun Hidup Tanpa Jaringan Internet, Warga Diponggo Bawean Terisolir dari Dunia Luar
"Kami meminta tower telkomsel ini segera di bongkar. Karena sangat membahayakan pemukiman disini. Dulu pernah tutup komponennya jatuh dan seandainya jatuh lagi hingga mengenai orang bagaimana? kami yang rugi," jelas Bahroji.
Lanjut Bahroji, tower yang berdiri di pemukiman warga hampir 44 KK ini di saat musim hujan sangat berbahaya jika ada petir yang sering menyambar di tower tersebut. Selain itu, dampak radiasi tower tersebut mengganggu elektronik seperti televisi dan lampu."Terkadang TV sering mati. Dan saat gunung kelud meletus kemarin petir berada di atas tower dan warga di sini sangat ketakutan," paparnya.
Pantuan di lokasi, warga yang membawa papan bertuliskan bongkar tower telkomsel berteriak meminta dibongkar. Usai melakukan aksi di depan tower telkomsel tersebut warga langsung berjalan menuju kantor Desa Gurah.
Baca Juga: Tingkatkan Pengalaman Gaya Hidup Digital Pelanggan, Telkomsel Perluas Kolaborasi AI Bareng Microsoft
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News