YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pesawat latih militer TNI AU, T50 Golden Eagle, buatan Korea Aerospace Industries, Korea Selatan, jatuh di kompleks Akademi Angkatan Udara, Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, Minggu (20/12). Padahal, pesawat itu belum lama ini dibeli.
Menurut Kadispen TNI AU, Marsekal Madya Dwi Badarmanto, pesawat itu salah satu dari 16 yang dipesan dari Korea Selatan. Dia juga mengatakan, burung besi itu sudah sering dipakai beraksi, baik buat berlatih atau aerobatik.
Baca Juga: Dua Tahun Bali Lumpuh, Kini Dibuka, Belum Ada Pesawat Luar Negeri Mendarat
"Iya itu yang baru dibeli kemarin. Sudah sering itu dipakai. Makanya ini kita mau cari tahu kenapa," kata Dwi saat dihubungi.
Dwi menambahkan, pesawat itu sebenarnya sedang melakukan atraksi. "Di Gebyar Dirgantara, lagi solo demo. Ini kecelakaan tunggal," ucap Dwi.
Dwi mengatakan, dua awak pesawat itu meninggal. "Betul meninggal. Dua-duanya pilot. Kapten Penerbang Dwi Cahyadi, dan Letkol Penerbang Marda Sarjono," ujar Dwi.
Baca Juga: Wow di Pesawat A380 Bisa Salat Jamaah, Tapi Bye-bye, Dahlan Iskan: Covid-19 juga Bunuh Teknologi
Seperti apa kecanggihan pesawat tersebut?
Gelaran Yogya Airshow yang merupakan rangkaian Gebyar Dirgantara diadakan sejak Sabtu kemarin. Bukan untuk pertama kalinya pesawat T-50i Golden Eagle beratraksi. Pada 13 Februari 2014 lalu pesawat buatan Korea Aerospace Industries (KAI) melakukan atraksi di langit Indonesia.
Presiden waktu itu, Susilo Bambang Yudhoyono yang menyaksikan langsung atraksi T-50i di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma pun langsung terpukau.
Baca Juga: Puing Pesawat Malaysia MH370 yang Hilang Misterius, Diduga Ditemukan di Australia
Dikutip dari indomiliter.com, pesawat T-50i Golden Eagle masuk dalam kelompok penempur taktis. Pesawat dari 'keluarga' T-50 ini mendapat predikat lightweight multirole fighter.
TNI AU membeli T-50i untuk mengganti pesawat Hawk MK-53 yang dioperasikan di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi dan sudah 35 tahun menjaga langit Indonesia.
Hadirnya pesawat T-50i melengkapi keberadaan Hawk 109 dan Hawk 209 sebagai jet tempur lapis kedua. Khusus untuk T-50-i juga digunakan sebagai lead in fighter trainer atau jet latih lanjut bagi calon penerbang tempur, seperti Sukhoi dan F-16.
Baca Juga: Miliarder Branson dan Rolls-Royce Sepakat Rancang Concorde untuk Piknik ke Angkasa Luar
Pesawat T-50i mampu terbang dengan kecepatan 1.600 kilometer per jam. Disebut juga jet serang ramping dengan spesifikasi panjang 43 kaki, lebar sayap 31 dan tinggi 16 kaki.
Saat ini TNI AU memiliki 16 unit T-50i yang memperkuat Skadron Udara 15. Pesawat-pesawat T-50i sudah tampil dalam beberapa acara kedirgantaraan seperti HUT TNI, latuan gabungan TNI dan Airshow lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News