BLITAR, BANGSAONLINE.com - Aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan warga Desa Purwokerto Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar di kantor desa setempat, sempat berlangsung ricuh, Senin (21/12).
Sebab, beberpa pemuda yang mabuk akibat menenggak minuman keras (miras) melempari nasi bungkus ke arah petugas Brimob dan polisi yang mengamankan jalannya unjukrasa. Akhirnya, beberapa pemuda yang berbuat onar tersebut diamankan. Namun setelah diberi pengarahan oleh Kapolres Blitar Kota AKBP Yossi Runtukahu, akhirnya sejumlah pemuda mabuk tersebut dilepas.
Baca Juga: Tak Kunjung Tuntas, FMPN Blitar Unjuk Rasa Desak APH Usut Surat Palsu KPK
Ratusan warga yang unjuk rasa sambil membawa poster bernada hujatan dan 2 keranda mayat itu, menuntut salah satu perangkat desa mundur karena diduga telah melakukan perselingkuhan dengan istri warganya. Untuk itu, kepala desa dan Pemkab Blitar didesak mencopot Pj Sekdes Purwokerto, Mahmudi (40) karena dianggap telah merusak pagar ayu.
"Kami warga desa Purwokerto meminta Mahmudi mundur karena telah merusak rumah tangga warganya. Pak Lurah harus mendengarkan suara warganya,” teriak korlap aksi, Sunarto (45) dalam orasinya dari atas truk.
Kepala Desa (Kades) Purwokerto Ashar Hunaifi (40), menolak tegas permintaan pengunjukrasa dengan alasan pihaknya belum mempunyai bukti. Mahmudi sempat menjalani pemeriksaan di Polsek Srengat beberapa waktu silam, namun polisi tidak mempunyai saksi atau bukti. Sementara para pendemo bersikukuh agar Mahmudi mundur.
Baca Juga: KPU Kota Blitar Didemo Jelang Pemilu 2024
"Kalau Sekdes tidak mengakui, mari kita buktikan dengan sumpah Pocong, atau sumpah dalam keranda," teriak Sunarto lagi. (tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News