JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kisah kematian bocah berusia delapan tahun asal Bali, Angeline (8) yang cukup tragis lantaran dibunuh ibu angkatnya, bakal diangkat ke layar lebar meski persidangan kasusnya masih berjalan. Sebuah rumah produksi baru bernama Citra Visual Sinema akan menggarap film itu dengan menyuguhkan kisah tragis Angeline.
Film itu bertajuk 'Untuk Angeline'. Niken Septikasari selaku produser mengaku sudah mendapat izin resmi dari ibu kandung Angeline, Hamidah. Kepercayaan itu diberikan lantaran persahabatan terjalin antara Niken dengan Hamidah.
Baca Juga: Rating Film The Dune: Part Two, Mulai dari IMDb, Rotten Tomatoes, dan Metacritic
"Rights sudah dapat izin dari ibu Hamidah. Kebetulan saya berteman baik sebelum pembuatan film ini. Saya pemilik hak resmi, urusan itu sudah dipersiapkan secara hitam di atas putih oleh kuasa hukum," kata Niken dalam jumpa pers di Pondok Indah Mall 1, Jakarta Selatan, Kamis (7/1).
Niken mengaku membikin film ini berangkat dari kepedulian pada masa depan anak-anak Indonesia. Dia tidak ingin ada kisah serupa Angeline terulang.
"Inspirasi membuat film ini karena saya seorang ibu. Saya peduli terhadap anak-anak khususnya kasus yang menimpa Angeline. Saya membuat film ini dengan niat baik dan tulus," imbuh Niken.
Baca Juga: 5 Film Detektif Terbaik yang Wajib Ditonton
Niken menyatakan tak peduli terhadap hasil akhir penjualan film itu. Dia berharap masyarakat bisa belajar banyak dari kisah film itu. Bila tak ada halangan, film 'Untuk Angeline' akan dirilis April mendatang.
Sejumlah artis bakal terlibat dalam film tersebut. Selain Kinaryosih, yang mendapat peran penting dalam pembuatan film "Untuk Angeline". Film yang diangkat dari kisah nyata itu melibatkan juga aktris senior Paramitha Rusady.
Saat ini, dua rumah produksi film, Sonia Ghandi Cinema dan Citra Visual Sinema saling kebut menggarap film berlatar kisah nyata yang sempat menyedot perhatian publik di tahun 2015. Syuting di lakukan di dua lokasi yakni Jakarta dan Bali.
Baca Juga: Sinden Gaib: Pesan Moral di Balik Kisah Seram
Mitha, sapaah akrab Paramitha Rusady masih belum banyak cerita terkait perannya di film tersebut. Perempuan kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 11 Agustus 1966 itu sengaja sedikit memberi informasi, dengan alasan ingin membuat surprise di penampilannya nanti.
"Saya belum mau menceritakan peran yang akan dilakoni. Soalnya, nanti ngggak surprise lagi dong, kalau sudah ketahuan perannya. Pokoknya saya mendapat peran penting di film ini. Terus, saya mau ambil peran ini karena ceritanya bagus dan diangkat dari kisah nyata," tutur Mitha.
Di sisi lain, kuasa hukum terdakwa Margriet yang juga ibu angkat dari Angeline, Hotma Sitompoel menentang keras.
Baca Juga: Tayang Perdana di Mojokerto, Film "Sinden Gaib" Diserbu Penonton
"Ini bakal saya tuntut yang membuat film. Proses hukum belum masih berjalan dan belum diputuskan siapa yang bersalah dalam hal ini. Kalau ini tetap dijalankan saya akan laporkan untuk menghentikan," tegas Hotma Sitompoel di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Kamis (7/1).
Hotma berharap, agar siapa pun jangan mencari uang atau kesempatan dalam kedukaan tragedi Angeline.
"Orang ini hanya mencari duit di atas penderitaan orang. Ini ngawur, apa di film ini sudah menunjukkan siapa pelakunya. Saya akan tuntut kalau film ini tetap jalan," tegasnya. (tic/mer/rev)
Baca Juga: Series One Piece Live Action akan Segera Tayang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News