LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta kepada kiai/ulama agar mewaspadai gerakan ekstremis yang saat ini telah masuk di Indonesia. Kewaspadaan tersebut sangat beralasan mengingat banyak organisasi yang menyampaikan ajaran yang menyimpang dari aqidah islam.
Hal ini disampaikan Gus Ipul kepada wartawan menanggapi adanya organisasi Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) yang mulai meresahkan masyarakat, usai memberikan sambutan pada acara Harlah NU ke 90 yang diselenggarakan PCNU Lamongan di GOR Lamongan, Selasa (12/1).
Baca Juga: Peringati Hari Santri Nasional 2022, MWCNU Sarirejo Lamongan Gelar Upacara dan Festival Ishari
Menurut Gus Ipul, Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ini sangat meresahkan. Hal ini ditandai dengan banyaknya orang yang hilang tanpa sebab. Kata Gus Ipul, mereka yang hilang itu karena memiliki kedangkalan ilmu agama. Padahal, yang hilang bukanlah santri biasa melainkan orang yang memiliki profesi kemanusiaan seperti dokter.
“Itu adalah salah satu aliran baru, yang gerakannya sedang diamati oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Para anggotanya ini memberi faham bahwa keluarga layak untuk ditinggalkan seolah-olah mereka adalah bagian dari Raja Fira’un. Karena semua yang tidak menggunakan hukum Allah SWT dianggap kafir,” tegasnya
"Kalau pendidikan dan pemahaman soal agama kuat, saya yakin tidak akan gampang ikut aliran yang tidak jelas," ujarnya.
Baca Juga: Bupati Lamongan Hadiri Peletakan Batu Pertama Klinik Kesehatan NU
Lanjut Gus Ipul, terkait gerakan ekstrem, ada yang mempermasalahkan tentang tahlilan hingga pengajian. Padahal, tahlilan dan pengajian sudah ada sejak Indonesia belum merdeka. Untuk itu Gus Ipul menginginkan, suasana yang aman, nyaman dan tenang ini bisa terus dirasakan oleh semua masyarakat.
Kiai dan ulama kepentingan dasarnya harus dikuatkan kembali. "Kepentingan dasar yang dimaksud adalah tegaknya faham akidah Ahlu Sunnah Wal Jamaah (Aswaja), tegaknya situasi keamanan dan kenyamanan hingga menjaga NKRI. Intinya dari kesemuanya ini adalah peran serta kiai/ulama dan tokoh agama harus menjadi garda terdepan di dalam menjaga akidah ummat," pungkasnya.
Acara Harlah NU ke 90 tersebut dihadiri ribuan warga Nahdliyin Lamongan, mulai pelajar, mahasiswa, fatayat, muslimat. Sebagai penceramah KH. Marzuki dari MWC NU Jatim dan Ketua Umum PBNU KH. Said Agil Siroj. Sebelumnya ribuan warga NU Lamongan diajak bersholawat oleh Habib Husein Al Haddad, Pengasuh Pondok Darul Musthofa Lamongan.
Baca Juga: Netral, Ketua PC NU Lamongan: Warga NU Bebas Tentukan Pilihan dalam Pilkada
Hadir dalam acara tersebut, Pj Bupati Lamongan Wahid Wahyudi, Sekda Lamongan, Yuhronur Efendi, Kartika Hidayati, Wakil Bupati terpilih 2015-2020 dan beberapa kiai NU Lamongan di antaranya, KH. Abdul Ma'un, KH.Abd Majid, KH. Aminul Wahib. (lmg1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News