BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah Bojonegoro sejak beberapa hari terakhir. Hujan deras itu rawan menyebabkan terjadinya banjir bandang dan banjir luapan air Sungai Bengawan Solo. Sehingga masyarakat yang tinggal di daerah bantaran sungai terpanjang di pulau jawa itu diimbau waspada, karena sebentar lagi beberapa kecamatan akan melakukan panen padi.
"Kalau bisa panennya dipercepat, karena hujan deras terus mengguyur wilayah Bojonegoro juga di wilayah hulu. Takutnya nanti sungai meluap dan merendam padi yang sudah kuning itu," pesan Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro, Ahmad Djupari, Jumat (22/1/16).
Baca Juga: Tingkatkan Hasil Pertanian, Pemkab Bojonegoro Salurkan Bantuan Pupuk Subsidi dan Benih Padi
Dia menjelaskan, ada beberapa kecamatan yang rawan terendam banjir akibat luberan air dari Sungai Bengawan Solo. Beberapa kecamatan itu letaknya berada di dekat sungai. "Kebetulan beberapa kecamatan seperti Baureno, Kanor dan Sumberejo akan segera melaksanakan panen padi, jika terendam air nanti kan petani mengalami kerugian," jelasnya.
Dia meminta kepada masyarakat yang padinya sudah menguning untuk segera melakukan panen. Itu untuk menghindari kerugian para petani jika sewaktu-waktu banjir dari Bengawan Solo datang. "Di kecamatan Baureno dan Kanor rata-rata padinya sudah menguning, idealnya seminggu sampai sepuluh hari lagi baru dapat di panen, tapi jika melihat kondisi cuaca yang sering turun hujan sebaiknya pemanenannya dipercepat," katanya.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Suyoto juga mengimbau masyarakat kota Ledre agar waspada terhadap kiriman air banjir dari wilayah hulu seperti Blora, Kudus, Ngawi dan sekitarnya. Pihaknya juga mengaku sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam menyambut datangnya kiriman air banjir di Sungai Bengawan Solo.
Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Tanaman Tembakau Ratusan Petani di Bojonegoro Tergenang Air dan Mati
"Kita sudah siapkan semuanya, mulai tenda pengungsian korban banjir, logistik serta alat pendukung lainnya untuk menanggulangi banjir," ujarnya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News