SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dua kloter penerbangan yang memuat eks anggota Gafatar sebanyak 400 orang dari Kalimantan sudah tiba di Surabaya, Sabtu pagi (23/1). Mereka yang berasal dari berbagai darerah di Jatim itu ditampung di Asrama Transito Margorejo.
Gubernur Jatim H Soekarwo yang menjenguk mereka tadi pagi, menyatakan siap mencarikan solusi agar mereka bisa kembali ke daerah asal serta diterima oleh lingkungan dan keluarga masing-masing.
Baca Juga: Ini Kesibukan Eks Gafatar Sumenep Sekarang
Pemprov bersama Polri dan TNI, tegas Gubernur Jatim, akan carikan jalan agar anda bisa kembali menjali kehidupan normal ketika pulang ke daerah asal masing-masing. Tentu normal menurut lingkungan, bukan menurut pendapat individu.
"Karena kita hidup bermasyarakat, dan anda adalah masyarakat Jatim. Sudah kewajiban kami untuk membantu anda,” ujar Pakde Karwo, ketika mengunjungi tempat penampungan mereka di Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim, Jl. Margorejo Surabaya, Sabtu (23/1) pagi.
Pakde Karwo menjelaskan, para pengungsi akan diberikan tempat tinggal sementara di Asrama Transito Disnakertransduk. Di tempat ini, mereka akan diurus oleh pemerintah, mulai dari makanannya, keamanannya, dan lainnya. Para pengungsi juga didampingi dan diberi siraman rohani oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Baca Juga: Lagi, 10 Eks Anggota Gafatar asal Bojonegoro Dipulangkan
“Yang pertama, anda semua sudah selamat sampai disini dan bisa beristirahat. Yang kedua, bersabarlah dulu, kami akan berbicara dengan para bupati/walikota, kiai, ulama, dan tokoh masyarakat agar ketika anda pulang ke daerah asal anda semua bisa diterima kembali oleh tetangga, lingkungan dan masyarakat. Sambil anda menunggu, silahkan merenung, apa penyebab masalah ini bisa terjadi? Ini penting karena merenung adalah bagian dari perubahan diri kearah yang lebih baik,” jelasnya.
Pemprov Jatim juga akan memberikan bantuan Rp. 500 ribu per kepala keluarga (KK). “Ini untuk pegangan sementara, disini kami juga sediakan tempat untuk berkumpul dengan keluarga, tapi yang paling penting adalah anda bisa menata hati dulu, sampeyan kudu berubah, apa yang sudah kami upayakan ini tidak akan ada artinya jika anda tidak berubah,” lanjut Pakde Karwo.
Orang nomer 1 di Pemprov itu juga menegaskan, bagi para pengungsi yang membutuhkan keperluan rumah tangga untuk segera melapor kepada petugas. “Ada yang kekurangan susu bayi? popok? Silahkan anda lapor, kami siap melayani anda. Sekali lagi, mohon anda semua bersabar dulu, yakinlah pemerintah akan mencarikan jalan agar kehidupan anda bisa kembali normal, tenteram, dan menyatu dengan masyarakat,” pungkasnya.
Baca Juga: Tujuh eks Anggota Gafatar Asal Terate Gresik Pulang ke Rumah
Sebagai informasi, hari Sabtu pagi (23/1) Jatim kedatangan 2 kloter penerbangan yang memuat mantan anggota Gafatar sebanyak 400 orang yang berasal dari Kota Surabaya, Kabupaten Blitar, Gresik, Jombang, Jember, Kediri, Lamongan, Malang, Madiun, Magetan, Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, Trenggalek, Ponorogo, Pacitan.
Sebanyak 400 orang tersebut terdiri dari 114 perempuan, laki-laki 90 orang, anak-anak 151 orang, 32 bayi, dan 14 personel keamanan. Setibanya di Asrama Transito Margorejo, mereka langsung diberikan makan pagi dilanjutkan dengan pembekalan rohani, pendataan, dan penempatan dalam barak.
Para pengungsi dibagi dalam 9 barak (4 barak berbentuk kamar, 5 barak berbentuk los) yang dilengkapi dengan 60 kamar mandi dengan fasilitas MCK. Penampungan mantan anggota Gafatar ini didukung penuh oleh Polda Jatim, Kodam V/Brawijaya, Polrestabes Surabaya, dan Polres Sidoarjo dan Kodim Surabaya serta Polsek serta Koramil wilayah Wonocolo. (yul/dur)
Baca Juga: Satu Keluarga Eks Gafatar di Nganjuk Ditolak Warga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News