Terapkan Salibu, Petani Padi Bojonegoro Tanami Sawah Tanpa Bibit

Terapkan Salibu, Petani Padi Bojonegoro Tanami Sawah Tanpa Bibit Petani Bojonegoro ketika melakukan pemotongan padi lama usai dipanen.

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Petani padi di desa Kabalan, Kecamatan Kanor, Bojonegoro menerapkan sistem tanam yang tergolong baru yakni salibu (singgang). Tak tanggung-tanggung, lahan yang diujicobakan untuk sistem tanam baru itu seluas 70 hektare. Dengan sistem yang baru ini, diperkirakan tidak mengurangi hasil panen, namun petani diuntungkan dengan biaya yang lebih murah.

“Dengan sistem salibu, petani diuntungkan karena tidak mengeluarkan biaya pembelian bibit dan pengolahan lahan. Hanya memang sejak awal untuk penerapan sistem salibu ini harus direncanakan dengan matang,” ujar Danramil 0813-10/Kanor, Kapten Inf Ilyas Rosidi ketika mendampingi petani bersama petugas PPL.

Baca Juga: Tingkatkan Hasil Pertanian, ​Pemkab Bojonegoro Salurkan Bantuan Pupuk Subsidi dan Benih Padi

Danramil menjelaskan, sistem salibu, caranya ialah potongan padi itu dibiarkan selama lebih kurang 10 hari di atas permukaan tanah. Sebelumnya, kondisi lahan dikeringkan dari air, sebab hal itu membuat tanah menjadi subuh.

Iskak, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) menambahkan, tanam dengan menggunakan sistem salibu akan sangat menguntungkan petani. Pasalnya selain tidak menggunakan alat berat untuk mengolah lahan (bajak) juga tidak membutuhkan bibit. Semakin pendek atau kecil-kecil singgang yang dipotong akan semakin banyak anakan padi yang akan tumbuh.

“Akan lebih hemat, dan tentunnya petani akan diuntungkan, karena sistem ini lebih mudah dalam perawatanya,” pungkas dia. (pen/ns)

Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Tanaman Tembakau Ratusan Petani di Bojonegoro Tergenang Air dan Mati

Sumber: pendam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO