TMA Sungai Bengawan Solo terus Naik, Warga Siap-siap Kebanjiran

TMA Sungai Bengawan Solo terus Naik, Warga Siap-siap Kebanjiran

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro mulai waspada banjir luapan sungai. Sebab, tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo trennya terus naik, Minggu (7/2/16).

Debit air Bengawan Solo terpantau naik dari tiap jamnya. Air bergerak pelan menyeret tumpukan sampah dan ranting kering. Beberapa kali tempat pijakan dari bambu yang dipakai untuk naik dan turun penumpang perahu di tepi sungai di Desa/Kecamatan Purwosari, dinaikkan dari posisi semula.

Baca Juga: Rawan Banjir, 4 Kecamatan di Bojonegoro Ditetapkan Kampung Siaga Bencana

Menurut Sarmidi, 58, warga Dukuh Korgan, Desa/Kecamatan Purwosari, air Bengawan Solo terlihat terus naik sejak kemarin malam. Setiap jam ia terus memantau perkembangan ketinggian air terpanjang di Pulau Jawa itu.

“Kalau airnya naik terus, kami siap-siap menghadapi banjir luapan sungai,” ujarnya.

Dia menuturkan, banjir luapan Bengawan Solo terjadi apabila ada kiriman air dalam jumlah besar dari daerah hulu sungai yaitu dari Solo, Sragen, Madiun, Ngawi, dan sekitarnya. Kemudian, pada saat bersamaan terjadi hujan deras merata di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya.

Baca Juga: Pemkab Dituding Tak Peka, Peneliti Lingkungan Sebut Bojonegoro Sedang Krisis Iklim

“Kami sudah tinggal puluhan tahun di daerah bantaran Bengawan Solo. Ketika terjadi banjir, kami sudah biasa mengantisipasinya. Bengawan Solo ini sudah menjadi bagian dari kehidupan kami,” terangnya.

Meski air Bengawan Solo sedang naik, aktivitas penyeberangan perahu yang mengangkut penumpang, sepeda motor, dan barang dagangan di sejumlah titik tetap berjalan seperti biasa. Seperti halnya penyeberangan perahu di titik Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan, dan titik penyeberangan lainnya di sepanjang bengawan solo Bojonegoro. Rata-rata setiap 15 menit perahu kayu berukuran 10 meter x 3 meter itu mengangkut penumpang menyeberangi sungai Bengawan Solo.

Sementara itu Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Sukirno mengatakan, tinggi muka air Bengawan Solo di daerah hulu yaitu di Bojonegoro dan Tuban memang naik. Tinggi muka air Bengawan Solo pada pukul 16.00 WIB berada di kisaran 12.97 peilschaal di atas permukaan air laut. Tinggal sedikit lagi, kata dia, tinggi muka air menyentuh angka 13.00 peilschaal.

Baca Juga: Ribuan Rumah hingga Jalan Nasional Bojonegoro - Surabaya Tergenang Banjir

“Kalau sudah berada di kisaran 13.00 peilschaal maka wilayah Bojonegoro dinyatakan siaga hijau atau siaga satu,” ujarnya.

Ia menyebutkan, tinggi muka air itu yang terpantau di papan duga ketinggian air di Taman Bengawan Solo (TBS) dekat Pasar Besar Bojonegoro. Namun, kata dia, tinggi muka air di daerah hulu yaitu di Karangnongko dilaporkan kondisinya turun.

“Meski begitu, kami tetap mengimbau agar warga waspada banjir luapan Bengawan Solo, terutama bagi warga yang tinggal di bantaran sungai,” ujarnya.

Baca Juga: Debit Air Tinggi, Tanggul Kali Ingas di Kanor Bojonegoro Jebol

Ia mengatakan, perkembangan kondisi Bengawan Solo kini terus dipantau. Apabila sudah masuk siaga hijau maka tinggi muka air dipantau setiap satu jam sekali. Sedangkan, apabila di bawah siaga pemantauan air dilakukan setiap tiga jam sekali.

Selain itu, kata dia, sejumlah pompa penyedot air di wilayah Kota Bojonegoro yaitu di Kelurahan Banjarejo dan Ledok Kulon saat ini sudah disiagakan untuk menghadapi banjir. Apabila genangan air luapan Bengawan Solo memasuki perkotaan maka disedot dan dibuang kembali ke Bengawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO