KEDIRI, BANGSAONLINE.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Kediri menyebabkan belasan rumah di dua kelurahan terendam banjir, Rabu (10/2).
Air setinggi 50 centimeter itu masuk ke permukiman dan memutus sejumlah akses jalan. Banjir ini sejatinya adalah banjir tahunan, namun belum ada penanganan yang optimal dari pemerintah, meski telah melakukan perbaikan gorong-gorong senilai belasan Miliar rupiah.
Baca Juga: Tim FPRB Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Tanggap Bencana ke Murid SDN Tarokan 5
Selain memutus akses jalan umum, banjir juga menggenangi belasan rumah di kelurahan Balowerti dan Dandangan.
Menurut Hendro salah satu warga kelurahan Dandangan, banjir terjadi akibat luapan sungai Kresek yang bermuara ke sungai Brantas. Air setinggi 50 centimeter masuk ke permukiman warga di sepanjang tepi sungai. Akibatnya, sejumlah perabot rumah terendam air. “Banjir ini luapan dari kali kresek,” ujarnya sambil membersihkan rumahnya dari air yang masuk ke dalam rumah dengan peralatan seadanya.
Sementara itu, menurut petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) setempat, ada dua titik lokasi banjir paling parah di kota Kediri, yaitu kawasan sekitar sungai kresek dan sepanjang jalur di kelurahan bandar kidul. Menurut petugas DKP Budi Santoso, banjir terjadi akibat luapan air dari saluran yang tersumbat sampah dan kebel optic. “Banyak kabel optic disaluran air yang mengakibatkan tersumbatnya saluran,” ujarnya ditemui saat membersihkan sampah yang tersumbat.
Baca Juga: Keluarga Korban Hanyut di Sungai Parung Dapat Trauma Healing dari Pemkab Kediri
Kini, air banjir berangsur surut, namun hujan dengan intensitas rendah masih terus mengguyur wilayah ini. Masyarakat khawatir debet air sungai kresek semakin tinggi, sehingga menyebabkan banjir susulan dengan volume air yang lebih besar lagi. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News