SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Perjuangan Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo menyejahterakan masyarakat Jatim dan memajukan perekonomian nasional melalui sarana transportasi, khususnya kereta api membuahkan hasil yang menggembirakan.
Menteri Perhubungan RI, Ignasius Johan akhirnya menyetujui usulan Pakde Karwo untuk membangun jalur ganda (double track) kereta api jalur tengah dari Surabaya sampai Madiun.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Hal itu terungkap saat Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim bertemu Menhub RI dalam rapat bersama Gubernur se-Jawa di Ruang Nanggala, Gedung Cipta lantai 7 Kantor Kementerian Perhubungan RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 8, Jakarta, kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, Pakde Karwo mengungkapkan pentingnya pembangunan double track bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi Indonesia, khususnya Jatim. “Jatim adalah pusat aktivitas ekonomi provinsi-provinsi di Indonesia bagian timur, sehingga kelancaran arus transportasi menjadi syarat yang mutlak” katanya.
Karena menjadi sentra ekonomi, hampir keseluruhan jalan-jalan arteri di Jatim visi rasio kemacetannya sudah mendekati 1. Artinya, titik-titik kemacetan terjadi di semua ruas jalan arteri di Jatim. Untuk mengurangi beban kepadatan itulah, dibutuhkan pembangunan double track kereta api jalur tengah.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Sejatinya, sejak 2014 pembangunan double track telah dimulai dari Solo menuju Ngawi, sedangkan double track lintas utara Surabaya-Jakarta sudah beroperasi.
“Namun saya usul, double track lintas tengah juga harus dibangun, yaitu Surabaya-Mojokerto-Jombang-Madiun-Solo, jadi pembangunannya jangan dari Solo saja, tapi juga dari sisi timur yaitu Surabaya” tutur Pakde Karwo.
Usulan Pakde Karwo tersebut mendapat tanggapan positif, Menteri Perhubungan RI, Ignasius Johan memberi lampu hijau untuk Pakde Karwo. Terkait pembangunan double track dan keperluan transportasi perkeretaapian, Kementerian Perhubungan RI telah mengalokasikan dana APBN sebesar Rp. 1.252.631.210.000,-
Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
Anggaran tersebut diantaranya untuk membangun double track Kereta Api Lintas Selatan Jawa antara Madiun-Kedungbanteng sebesar Rp. 75,54 Miliar, double track Jombang-Wonokromo Rp. 15 Miliar, dan double track Jombang-Madiun sebesar Rp. 590,77 Miliar. Ditargetkan, pada 2018 atau 2019 seluruh jalur tersebut dapat beroperasi.
Selain double track, Pakde Karwo juga mengusulkan pembangunan bandara-bandara di wilayah kepulauan, diantaranya di Pulau Kangean dan Pulau Masalembo, keduanya berada di wilayah Madura. Selama ini, masyarakat hanya mengandalkan kapal perintis untuk menuju ke pulau tersebut.
“Kendalanya, saat ombak mencapai 2 meter, kapal tidak berani kesana. Sehingga masyarakat disana menjadi terisolir, karena itulah, keberadaan bandara merupakan kebutuhan utama. Saya usulkan, dua bandara ini harus segera dibangun,” ujarnya.
Baca Juga: Luncurkan 3 Layanan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Makin Banyak Produk UKM Tembus Pasar Dunia
Tak hanya itu, Pakde Karwo juga mengusulkan untuk membangun bandara bertaraf internasional di Malang Selatan, tepatnya di Purboyo, sedangkan Bandara Abdulrachman Saleh akan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan Hankam, khusunya TNI AU.
Jika hal itu terwujud, maka bandara Purboyo bisa melayani minimal 11 kabupaten/kota di Jatim, diantaranya Kabupaten/Kota Pasuruan, Malang, Blitar, Kabupaten Tulungagung, Trenggalek, dan Kediri.(yul/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News