MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Warga di sekitaran Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Randegan, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto menuntut kompensasi lebih dari Pemkot setempat. Sebanyak 73 KK warga itu meminta stabilitas pasokan air bersih yang selama ini telah disuplai PDAM.
Tidak hanya itu, warga mengajukan penambahan jam suplai gas metan yang selama ini diberikan secara gratis oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Termasuk, adanya kompensasi Tunjangan Hari Raya (THR) dan penyemprotan lalat terutama saat musim penghujan.
Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit
"Kami mohon kompensasi bagi warga di sekitaran TPA ditinjau lagi Pak. Terutama untuk pasokan air bersih, kopensasi hari raya, penambahan jam untuk suplai gas metan dan diadakan lagi program penyemprotan lalat," pinta Komsatun, seorang perwakilan warga, (23/2) kemarin.
Tuntutan puluhan warga ini disampaikan langsung kepada Wakil Wali Kota, Suyitno saat sidak bersama para kepala Satker di TPA.
Menurut sejumlah warga, beberapa fasilitas yang diberikan pemda dirasa masih kurang. "Terutama soal suplai air bersih yang kadang terlambat. Padahal, kami membutuhkan air itu mengingat sumber air tanah kami sangat mungkin tercemar limbah sampah. Termasuk THR Pak, dulu pernah diberikan meski cuma sekali," katanya diamini warga yang lain.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Berangkatkan 6.596 Peserta Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya
Selain itu, warga mengajukan penambahan jam suplai gas metan. "Gasnya mbok yao ditambah Pak mulai subuh sampai jam 9.00 la. Juga, diadakan penyemprotan lalat yang banyak pada musim penghujan," desaknya.
Menjawab tuntutan warga, orang nomer dua di pemkot itu berjanji berusaha memenuhinya. "Kepala SKPD, kalian dengar itu. Terutama untuk soal air bersih dan penyemprotan lalat itu harus segera dipenuhi. Karena menyangkut kesehatan warga," tandasnya.
Soal THR dan penambahan suplai gas metan, Suyitno akan menampung aspirasi ini. Namun ia mengupayakan penambahan jam suplai gas metan.
Baca Juga: Khofifah dan Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus kepada Korban Banjir di Mojokerto
"TPA kita masih dalam pengembangan. Jika sudah maksimal menggunakan sistem control landfill maka penambahan jam dan distribusi jaringan bisa kita tambah," jelasnya.
Kepala DKP Kota Mojokerto, Amin Wakhid juga mengatakan hal yang sama. Kata ia, penambahan waktu suplai gas ke warga terganjal minimnya kapasitas mesin blower. "Mesinnya panas kalau dipakai lama. Sehingga kita mengatur jamnya. Tapi nanti kita kaji lagi untuk penambahan blowernya," pungkasnya. (yep/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News