TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Satu lagi kawasan wana wisata eksotis yang diabaikan Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Adalah air terjun Jurug Guwe yang terletak di Desa Mlinjon Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek. Wisata ini nampaknya luput dari pantauan Pemkab, bahkan masyarakat sekitar.
Oleh karena itu, aktivis peduli lingkungan dan alam dari Yayasan Komunitas Peduli Hutan Kota (Kompi Huko) mencoba mengoptimalkan wisata alam ini.
Baca Juga: PAD Minim, Wakil Bupati Trenggalek Minta Semua Pihak Promosikan Wisata
Ganif Tanto Adi, Ketua Kompi Huko mengaku prihatin atas tidak terkelolanya wisatanya ini.
"Sayangnya, tempat indah bak secuil surga yang turun di bumi ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat sekitar. Padahal kalau mau sedikit berbenah saja, kawasan milik Perhutani ini akan menjadi tempat wisata yg menarik karena tempatnya dekat dengan jalan besar dan untuk mencapainya tidak sulit," ungkapnya di kawasan Jurug Guwe, kemarin (9/3).
Karena lahan itu milik Perhutani, untuk menggunakannya tentu harus meminta izin ke pihak Perhutani.
Baca Juga: Mau Berlibur ke Pantai? Disparbud Trenggalek Imbau Pembayaran Nontunai
Kompi Huko, kata Ganip, sempat menemui Siswanto, pemuda Desa Mlinjon dan menyarankan agar segera dibentuk semacam komunitas peduli, yang nantinya bisa bekerjasama dengan Kades serta melibatkan LMDH setempat untuk mengelola kawasan Jurug Guwe ini.
Lebih lanjut Ganif menegaskan, antara Perhutani dan LMDH sebenarnya sudah ada perjanjian kerjasama mengenai pengelolaan hutan. Maka, untuk mengelola tempat wisata tinggal menambah bentuk dan klausul PKS yang baru saja. Dengan demikian kerjasama tersebut menjadi legal dan ada payung hukumnya.
Kawasan wana wisata Jurug Guwe ini memiliki ketinggian air terjun kurang lebih 30 meter. Bila ditempuh dengan kendaraan bermotor dari Kota Trenggalek, diperkirakan memakan waktu 30 menit, dengan jarak 12 kilometer saja. (man/rev)
Baca Juga: Bupati Trenggalek Launching TGX Southern Paradise
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News