KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Diam-diam tim Kejati Jatim seriusi beberapa dugaan kasus korupsi yang ada di tubuh Pemkot Batu. Salah satu yang diseriusi oleh tim Kejati Jatim adalah dugaan kasus korupsi pengadaan lahan Block Office (BO). Rencananya besok, Kamis (17/3) Kejati akan memanggil Tim 9 yang saat itu mengurusi pengadaan lahan kantor BO.
Salah satu Tim Kejati Jatim yang tak mau namanya dipublikasikan membenarkan hal ini kepada BANGSAONLINE. Menurut dia, upaya penegak hukum ini untuk mendalami dan menseriusi serta menyapu bersih korupsi. Namun saat disinggung siapa saja pejabat Pemkot Batu yang akan dipanggil, dirinya enggan menjawab.
Baca Juga: 4 Terdakwa Kasus Korupsi Puskesmas Bumiaji Disidang di Surabaya
"Nanti saja, pasti besok tahu siapa saja mereka yang kami panggil. Bahkan bukan hanya terkait Block Office, namun banyak dugaan kasus korupsi lainnya yang ada di Kota Batu," tegasnya kepada BANGSAONLINE via telepon, Rabu (16/3).
Terpisah, Ketua Lembaga Penyelenggara Pemantau Pendapatan Keuangan dan Daerah (LP3KND), Supriyadi sangat mengapresiasi langkah tegas yang diambil Kejati Jatim. Awalnya, Supriyadi mengaku, dirinya mencurigai Tim Kejati tidak serius terkait banyaknya masalah korupsi. Ia sempat memandang sebelah mata bahwa Kejati hanya mencari-cari dan ada faktor lain.
Namun, dengan adanya perkembangan ini, Supriyadi sangat mengapresiasi dan mencabut pikiran negatifnya. Tapi, Supriyadi mengaku akan terus mengawal serta mendukung. "Saya sangat bangga Kejati mau turun langsung ke Batu, semoga segera terungkap semua," harap Supriyadi.
Baca Juga: Kejari Kota Batu Tetapkan Kepala Dinas Kesehatan Jadi Tersangka Kasus Korupsi
Sebelumnya, beberapa waktu lalu Tim Kejati Jatim sempat mendatangi kantor baru Pemkot Batu, Block Office yang terletak di Jalan Panglima Sudirman, Desa Sanggrahan, Kecamatan Batu. Kunjungan itu untuk mengetahui kejelasan lahan bangunan kantor baru tersebut. Sebab diindikasikan, lahan tersebut tidak jelas asal muasalnya dan dibeli oleh pihak Pemkot Batu. (lih/thu/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News