Kurikulum 2013, Mindset Guru harus Berubah

Kurikulum 2013, <i>Mindset</i> Guru harus Berubah Suasana Workshop Implementasi dan Penilaian Kurikulum 2013 di Willis Hill Resort Jenu Tuban. foto: nurqomar/ BANGSAONLINE

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Dalam Kurikulum 2013 semuanya mengalami perubahan. Mulai dari sistem pengajaran, buku, kinerja guru, dan lain sebagainya. Namun, hal yang paling diutamakan dalam implementasi kurikulum 2013 adalah mindset guru harus diubah. Hal itu disampaikan Drs. Miftahussirojudin, MPd, Rabu (16/3).

Jika mindset belum diubah kata Miftah, percuma saja kurikulum 2013 diimplementasikan. Pasalnya, penerapan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya yaitu 2006 (KTSP) sangatlah berbeda.

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Dispendik Lamongan Gelar Sarasehan Pembiayaan Pendidikan

Dijelaskan Miftah -sapaan Miftahussirojudin- bahwa dalam pembelajarannya, guru tidak lagi yang aktif, melainkan muridnya lah yang aktif.

"Kurikulum 2013 menjadi model baru, seorang guru yang bukan menyuapin ke muridnya seperti menulis di papan tulis dan muridnya menulis, tetapi sebaliknya. Justru murid lah yang aktif belajar dan tidak disuapin lagi oleh guru," tuturnya di hadapan 65 guru PAI se-Kabupaten Lamongan dalam acara workshop Implementasi dan Penilaian Kurikulum 2013 di Willis Hill Resort Jenu Tuban.

Menurutnya, guru harus mempunyai inisiatif dalam permasalahan-permasalahan yang ada. Walaupun tidak diterapkan dalam kurikulum baru, guru juga harus bisa memecahkan masalah sendiri dan tidak menunggu arahan seperti dalam kurikulum 2013.

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Kemenag Lamongan Teken MoU dengan BAN-PDM Provinsi Jawa Timur

"Mindset guru harus diubah. Seorang guru yang profesional harus ada tuntutan, karena ketika ada masalah baru dan guru-guru jangan menunggu tapi mencari. Seorang guru yang baik harus berusaha," katanya.

Ditambahkanya, perubahan kurikulum bisa sesuai dengan harapan jika diimbangi dengan perubahan pola pikir (mindset) baik pendidik maupun tenaga kependidikan.

"Pemerintah memberikan tiga model pembelajaran yang bisa digunakan untuk lebih mengaktifkan peserta didik. Salah satu model tersebut adalah Discovery Learning. Pemerintah memberikan berbagai model pembelajaran dengan maksud agar pendidik benar-benar menjadi tenaga pendidik yang professional sesuai dengan tuntutan masa kini," pungkasnya. (qom/adv)

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Sekolah Boleh Minta Sumbangan Wali Murid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO