Pelumpuh Teroris Thamrin AKBP Untung Sangaji, Curhat Kinerja tak Dianggap

Pelumpuh Teroris Thamrin AKBP Untung Sangaji, Curhat Kinerja tak Dianggap AKBP Untung Sangaji. foto: liputan6

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Masih ingat AKBP Untung Sangaji, Perwira Menengah Pusat Pendidikan Polisi Air Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri, yang melumpuhkan teroris kawasan Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, beberapa saat lalu? Ternyata kini ancang-ancang terjun ke dunia politik, dengan mencalonkan diri sebagai Bupati Seram Bagian Barat, Maluku, Pilkada 2017 nanti.

Salah satu alasannya, AKBP Untung merasa kecewa lantaran merasa tidak dihargai di Jakarta, meski berhasil melumpuhkan teroris di kawasan Thamrin beberapa waktu lalu. Penyebabnya, dia tidak mendapat penghargaan berupa kenaikan pangkat atau jabatan di korps Bhayangkara. Meski demikian, ternyata Polri telah menyiapkan jabatan sebagai kapolres.

Baca Juga: Bakesbangpol Trenggalek Gelar Seminar Antiradikalisme

"Begini, Untung Sangaji itu sudah kita rencanakan mau jadi Kapolres, tapi kalau dia sikapnya begitu ya tentu kita pertimbangkan untuk kita siapkan jadi Kapolres," kata Badrodin Sabtu (9/4) dikutip dari detik.com.

"Itu kan orang-orang yang tidak tahu diuntung namanya," sambungnya.

Badrodin mengatakan, tahapan untuk Untung naik pangkat menjadi Kapolres telah diproses.

Baca Juga: Soal Penangkapan Orang yang Ancam Tembak Anies Baswedan, Ini Kata Kapolda Jatim

"Tapi kan enggak mungkin kita siapkan sendiri, pasti kan sama-sama (Pengangkatan Kapolres-kapolres lain). Kalau sikap dia begitu, ya bagusnya memang tidak jadi Kapolres. Padahal saya sudah siapkan (jadi Kapolres)," ujarnya.

"Jangan merasa terus tidak diperhatikan ya, dia sendiri tidak pernah nanya, kalau sikapnya seperti itu lebih bagus memang kita coret," tutupnya.

Nama AKBP Untung Sangaji menjadi popular setelah teror Thamrin, 14 Januari lalu. Betapa tidak, perwira yang berdinas di Polair Polda Metro Jaya ini bertaruh nyawa dengan pelaku pengeboman yang juga menyerang polisi dan warga dengan rentetan senjata api.

Baca Juga: Bajak Desak Kapolri Tindak Tegas Mafia BBM Ilegal di Pasuruan

Atas jasanya itu pun Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberinya penghargaan pin emas. Namun tidak ada kenaikan pangkat untuk pria bernama lengkap Ahmad Untung Suryanaga Sangaji itu.

Sebelumnya, Rabu (6/4) malam, lalu, mengutip merdeka.com, AKBP Untung mengaku tak dihargai. "Saya lebih suka di sana, daripada di Jakarta tidak dihargai. Dari kejadian kemarin (teror Thamrin) tidak ada posisi apa-apa," kata Untung kepada merdeka.com, Rabu (6/4) malam.

Untung mengaku kecewa kinerjanya diabaikan. Padahal, dia mengaku bertaruh nyawa demi melindungi rakyat. Namun, petinggi Polri tidak memberikan penghargaan apa pun.

Baca Juga: Kemenag Pamekasan Gelar Moderasi Beragama, Densus 88 Minta Masyarakat Waspada dan Hati-hati

"Saya kerjanya bertaruh nyawa, tapi enggak dianggap. Yang lain sudah naik pangkat tapi saya enggak, saya masih AKBP," ujar Untung.

Apa tanggapan AKBP Untung soal komentar Kapolri? "Terserah beliau mau ngomong gimana. Buktinya kan dibatalkan," kata Untung kepada merdeka.com, Sabtu (9/4).

Untung menilai, pembatalan itu bentuk teguran dari Badrodin untuknya. Kendati demikian, dia tidak menyesal atas apa yang telah diucapkannya.

Baca Juga: Sambo Divonis Mati, Mahfud MD: Sesuai Rasa Keadilan Publik, Peristiwa Pembunuhan Kejam

Sebab, menurutnya itu merupakan bentuk luapan isi hatinya. "Itu bentuk omelan orangtua ke anak. Tidak apa-apa. Itu belum rezeki kita. Meski begitu tidak menurunkan semangat saya buat bekerja. Saya tetap semangat hingga saat ini," ujarnya.

Apapun keputusan Kapolri, kata Untung, dirinya tetap menghargai dan menghormati atasannya itu. Meski pun dia mengaku kecewa terhadap sikapnya.

"Dia tetap orangtua kita, tetap harus kita hormati. Suka nggak suka tetap harus hormati. Mungkin kerja kita kemarin belum bagus. Tapi kan kemarin udah ada korban, harusnya nggak gitu," imbuh Untung.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Setelah Periksa Tiga Saksi, Polisi Bakal Periksa 6 Saksi Lain

Dia juga tak ragu apabila nantinya akan meninggalkan profesinya sebagai polisi untuk maju dalam Pilkada Seram Bagian Barat, Maluku. "Hidup adalah pilihan, nggak harus dengan baju kepolisian membantu," tandas Untung. (dtc/mer/sta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO