KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Jembatan sungai Bruno yang ada di desa Bulu Kecamatan Semen Kabupaten Kediri Ambrol, tergerus arus sungai yang intensitasnya tinggi saat hujan lebat beberapa hari lalu. Ironisnya, jembatan tersebut adalah bangunan baru dan masih berumur 5 tahun dibangun.
Ambrolnya jembatan tersebut menjadikan aktivitas warga terganggu, dan warga pun harus memutar sejauh Puluhan kilometer bila ingin menyebrang sungai bruno.
Baca Juga: Peresmian Jembatan Jongbiru: Bupati Kediri Bangkitkan Sejarah Kebesaran Masa Lalu
"Memang jembatan ini penghubung antara warga yang tinggal di kecamatan semen dan kecamatan Mojo dan sekarang harus memutar puluhan kilometer untuk ke kecamatan sebelah," kata Maki warga sekitar jembatan saat ditemui dilokasi ambrolnya jembatan.
Kejadian ambrolnya jembatan tersebut pada hari Rabu (13/04) malam sekitar pukul 23.00. Dan tak ada korban jiwa.
Dari hasil pantauan BPBD, ambrolnya jembatan dikarenakan bangunan atau pondasi jembatan tergerus arus sungai.
Baca Juga: Jelang Peresmian Jembatan Jongbiru, Bupati Kediri Gelar Tumpengan Bersama Warga
"Hasil kami melihat ambrolnya jembatan karena tergerus arus sungai yang intensitas airnya tinggi di saat hujan lebat kemarin," kata Heri Wahyu Plt. Ketua BPBD Kabupaten Kediri saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (14/4).
Lebih lanjut Heri menjelaskan jika kejadian ambrolnya jembatan tak memakan korban jiwa , karena beberapa hari lalu pemerintah telahmenutup jembatan tersebut agar tak dilewati karena rusak.
"Kita sudah menutup jembatan beberapa hari lalu, agar tak ada korban disaat terjadi bencana," Hari
Baca Juga: Bupati Kediri Tinjau Kesiapan Jembatan Jongbiru Jelang Difungsikan
Hari juga menambahkan jika umur bangunan jembatan memang belum terlalu lama dan masih lima tahun. "Dari informasi yang saya dapat bangunan jembatan masih berumur lima tahunan," tandas Hari
Untuk diketahui jembatann ini ambrol setelah pondasinya tak mampu menahan gerusan air sungai bruno yang meluap. Amblasnya jembatan sepanjang 25 meter ini, jalur penghubung kecamatan semen dan kecamatan mojo serta alternatif kabupaten Kediri dan Tulungagung terputus aktivitas wargapun menjadi terganggu.
Terakhir, jembatan tersebut diperbaiki setahun yang lalu setelah pondasi jembatan sempat tergerus. Kini warga berharap pemerintah segera membangun jembatan kembali karena meski jembatan ini tergolong kecil namun putusnya akses jalan tersebut cukup mengganggu aktivitas warga seperti untuk menjual hasil sawahnya para siswa pergi kesekolah dan aktivitas lainnya.
Baca Juga: Jembatan Jongbiru Beroperasi Awal Juli 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News