PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Setelah melakukan pencarian selama dua hari, jasad Sutrisno (25), penambang pasir yang terseret arus di sungai Galok akhirnya ditemukan di daerah Ngawi.
Kapolsek Sukorejo, AKP Deni Fahrudianto menjelaskan, jasad Sutrisno pertama kali ditemukan oleh warga yang kemudian melaporkan ke Polisi.
Baca Juga: Di Sanggar Kesenian Langen Kusumo Ponorogo, Khofifah Apresiasi Inovasi Pelestarian Reog
“Tadi kami mendapatkan informasi jika ada temuan mayat di Ngawi, dengan ciri-ciri yang hampir sama dengan ciri-ciri yang dimiliki korban. Kemudian langsung melakukan koordinasi dengan Polres Ngawi," ucap Kapolsek Sukorejo, AKP Denny Fachrudianto.
“Karena TKP-nya ada di Ngawi tadi dibuatkan berita acara juga, dibuatkan visum, dan langsung agar dikafani di rumah sakit sesuai dengan permintaan keluarga,” jelas Deni.
Bersama BPBD Ponorogo dan keluarga korban, pihaknya mendatangi lokasi penemuan dan dari ciri-ciri serta pakaian yang dipakai. Dipastikan bahwa jasad tersebut adalah Sutrisno yang hilang saat menambang pasir di sungai Prajekan, Rabu 14 April lalu.
Baca Juga: Kalaksa BPBD Jatim Resmikan Rekonstruksi Jembatan Terdampak Bencana di Kabupaten Ponorogo
"Sebelumnya kami mendapatkan informasi dari BPBD Ngawi, bila ada penemuan mayat di sana, setelah kami cek bersama Polisi, ternyata sama dengan ciri-ciri korban", ujar Kepala BPBD Ponorogo, Bediyanto.
Menurut Sasmo Semin (60) seorang saksi mata warga Desa Kandangan mengatakan, sekitar pukul 08.30 WIB pagi itu dirinya diberitahu salah satu tetangganya bahwa ada mayat yang terseret arus di Kali Madiun.
Tanpa membuang waktu jelas Sasmo, dirinya langsung berusaha menghentikan jasad korban yang mulai membusuk tersebut dengan sebilah bambu.
Baca Juga: Seru! Sugiri-Ipong Tanding Ulang pada Pilbup Ponorogo 2024
“Tadi ada teriakan yang mengatakan ada mayat terseret banjir begitu saya dekati ternyata benar. Kemudian saya pinggirkan mayat itu dengan bambu panjang,” terang Sasmo Semin.
Selang beberapa menit kemudian tim medis bersama petugas Polsek Ngawi Kota demikian juga petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi mendatangi lokasi penemuan mayat.
Setelah berkoordinasi dengan instansi terkait, korban dibawa ke Ponorogo untuk diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Baca Juga: Empat Remaja di Ponorogo Alami Luka Usai Balon Udara yang Diterbangkan Meledak
Korban meninggalkan anak yang masih berusia 3 tahun, sementara isterinya bekerja di luar negeri sebagai TKI. (po2/jar/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News