Rusuh Antar Geng kembali Pecah di Lapas Kerobokan

Rusuh Antar Geng kembali Pecah di Lapas Kerobokan Sejumlah anggota Brimob Polda Bali melakukan pengamanan ketika terjadi kerusuhan di dalam Lapas Kelas IIA Kerobokan di Kabupaten Badung, Bali, Kamis (21/4) malam.

DENPASAR, BANGSAONLINE.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Kerobokan kembali rusuh, kemarin (21/4) malam. Pada akhir tahun lalu, penjara terbesar di Bali itu juga rusuh yang melibatkan dua ormas besar, Baladika Bali dan Laskar Bali.

Ketika itu dua anggota ormas Baladika Bali tewas. Tak sampai di situ, kerusuhan lantas menjalar ke luar Lapas Kerobokan. Keributan pecah di Jalan Teuku Umar, . Tiga anggota ormas Baladika kembali meregang nyawa.

Baca Juga: Bedah Buku Kiai Asep di Denpasar, Dahlan Iskan: Dulu Sekolah Katolik Terbaik, Kini Sekolah Islam

Empat bulan kemudian, 11 tersangka kasus pembunuhan di Jalan Teuku Umar, siap menjalani sidang perdana. Pada Kamis 22 April 2016, mereka dititipkan di Lapas Kerobokan oleh Kejaksaan Negeri . Hal itulah yang memicu penolakan dan kembali berbuntut kerusuhan pada Kamis malam sekitar pukul 20.00 Wita.

Kapolres Badung, Ajun Komisaris Besar Tony Binsar Marpaung membenarkan pemicu kerusuhan akibat narapidana di dalam lapas menolak kehadiran 11 terdakwa kasus pembunuhan di Jalan Teuku Umar, .

Ia menjelaskan, Kamis sore sekitar pukul 16.00 Wita, 11 tersangka itu tiba di Lapas Kerobokan. Kehadiran mereka ditolak, utamanya oleh napi yang berada di dalam Blok D dan H.

Baca Juga: Dahlan Iskan Tak Bisa Dirikan Koran di Denpasar Bali, Banjarmasin dan Bandung, Kenapa?

Menurut Tony, polisi baru menerima pemberitahuan dari Kepala Lapas Kerobokan pada pukul 19.00 Wita ihwal terjadi ketegangan akibat penolakan tersebut. Tony langsung meluncur ke lapas terbesar di Pulau Dewata itu.

"Terjadilah dialog dan kemudian ada kesepakatan di antara mereka. Jadi, mereka itu sebetulnya sudah sepakat untuk diterima di sini," ucap Tony, Jumat (23/4).

Hanya saja, entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba terjadi penolakan dari sebagian narapidana. "Tapi pada saat pelaksanaannya, belum sempat tahanan itu masuk ke dalam, ada penolakan-penolakan dari yang lain, sehingga terjadilah keributan. Keributan itu diawali dari Blok D dan H," ujar Tony.

Baca Juga: Di Bali, Kiai Asep: Pahala Beri Takjil Sama dengan Pahala Orang Puasa

Keributan meluas. Blok D dan H dijebol. Kaca-kaca kantor di dalam lapas hancur berserakan oleh timpukan batu. Dari dialog yang berlangsung sekitar empat jam, akhirnya disepakati jika 11 terdakwa itu tidak dititipkan di Lapas Kerobokan demi menjaga kondusifitas.

"Sebelas tahanan itu kita sudah komitmen untuk tidak dititipkan di sini. Di mana selanjutnya akan dititipkan, itu nanti menjadi kewenangan pihak lapas," kata dia. Tony menampik jika aparat kepolisian tunduk terhadap ormas.

"Tahanan itu tidak dititipkan di sini karena tuntutan mereka. Tapi bukan berarti kita tunduk terhadap ormas. Awal kerusuhan di bulan Desember itu kan karena mereka yang ditahan ini, sehingga kalau mereka dititipkan di sini akan muncul masalah baru lagi. Itulah pertimbangannya," sebut Tony.

Baca Juga: Gandeng STAI Denpasar, ​Bansos dan Fesyar BI untuk Warga Ambyar di Bali

Alasan penolakan terhadap 11 tersangka itu lantaran kedua ormas sudah sepakat berdamai. "Mereka itu (Laskar Bali dan Baladika Bali) sudah damai. Mereka tidak menerima kalau tiba-tiba ada orang masuk, yang di bulan Desember lalu membuat kerusuhan. Mereka tidak terima," tutur Tony.

Pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.00 Wita, narapidana Lapas Kerobokan yang berada di luar blok sudah kembali ke dalam kamar mereka masing-masing. Kemudian pada pukul 01.30 Wita, polisi menarik mundur pasukannya yang terdiri dari Dalmas dan Brimobda Polda Bali.

Sementara Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta prihatin dengan kondisi Lapas Klas II A (Lapas Kerobokan) yang sering ricuh.

Baca Juga: Dapat Ijazah Salat Malam dari Kiai Asep, Warga NU Denpasar Bali Senang

Menurut Sudikerta, Kementerian Hukum dan HAM harus segera mengambil langkah-langkah. Salah satunya dengan melakukan pemindahan lokasi.

“Karena di sana sudah tidak kondusif. Dilihat dari lingkungannya, karena gawat dari sisi transportasi dan penghuninya di sana. Artinya, harus segera dilakukan relokasi,” katanya, Jumat (22/4).

Untuk menuntaskan persoalan tersebut, kata Sudikerta, kuncinya ada di Kemenkumham karena pemerintah provinsi tidak berhak melakukan hal tersebut.

Baca Juga: Hadapi Globalisasi, Kiai Asep Ingatkan Kertanegara Potong Telinga Utusan Kubilai Khan

“Kita hanya memfasilitasi. Kalau memang itu jadi direlokasi tempat yang kita sediakan itu di dekat TPA Suwung,” ujarnya.

Sudikerta pun mengimbau kepada ormas-ormas untuk mengendalikan diri, dan bersama-sama menjaga Bali. Sehingga situasi dan kondisi di Bali selalu aman dan damai.

“Marilah jaga Bali, jangan saling sikut antarlain. Kami imbau kepada masyarakat untuk mengendalikan diri,” pungkasnya.

Baca Juga: Satgaspam VVIP BDF Perketat Penjagaan

Di sisi lain, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengatakan, kerusuhan diakibatkan oleh dua kelompok bermusuhan yang bertemu di dalam sel.

Yasonna mengatakan kerusuhan itu terjadi karena satu kelompok yang lebih dulu mendekam di lapas, tidak diterima adanya kelompok lain yang masuk. Terlebih dua kelompok ini sempat bertikai.

"Karena itu di sana ada dua geng. Satu bernama Baladika, satu lagi Laskar Bali. Jadi kan dulu ada pertikaian di antara keduanya," kata dia saat berkunjung ke Lapas Klas III Cikarang.

Yasonna mengatakan telah mengintruksikan jajarannya untuk mengkondisikan situasi. Dia pun telah memerintah agar para perusuh dipindahkan. Sebelas penghuni baru ditarik kembali ke Polresta , sedangkan penghuni lama yang membuat onar dipindahkan ke lapas di Jawa Timur.

"Kami pindah nanti. Sekarang ini (penghuni baru) sudah kami kembalikan ke polres. Nanti yang bikin keributan kami geser ke luar Bali, rencananya ke Jawa Timur. Terus yang dari polres dipindahkan lagi ke NTT," kata dia. (lp6/rol/mer/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sekap WNA Ukraina, Lima Bule di Denpasar Mengaku Polisi Internasional':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO