JEMBER, BANGSAONLINE.com - Demo untuk membubarkan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) terus berlanjut di beberapa daerah di indonesia. Kali ini giliran ratusan massa dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) Jember yang melakukan demo agar pemerintah kabupaten membubarkan organisasi yang tidak mengakui pancasila tersebut.
Ratusan massa itu menggelar aksi di depan kantor Pemkab Jember dan DPRD, Senin (2/5). Bahkan aksi sempat memanas ketika Ketua Ansor Jember, Ayub Junaidi, dan Bupati Faida berdebat.
Baca Juga: Salam Lintas Agama Dihukumi Haram Tak Terkait Intoleran
"Ansor dan banser meminta secara tegas kepada Bupati agar membubarkan kegiatan apapun yang dilakukan HTI ," tegas ayub saat berdebat dengan Bupati di Pemkab Jember, Senin (2/5).
Ayub menuding bahwa Bupati Faida melindungi organisasi yang secara jelas tidak mengakui pancasila sebagai paten Negara Indonesia. Ayub juga menganggap HTI secara terang-terangan mengajarkan aliran radikal kepada pemuda-pemuda di indonesia.
"Coba ibu Bupati baca undang-undangya. Di situ jelas bahwa organisasi di indonesia harus mengakui NKRI dan Pancasila sebagai simbol negara. Ini HTI tidak. Sudah jangan berdebat lagi, jelas bupati tidak tegas dan tidak berani mengambil keputusan," ungkap Ayub.
Baca Juga: Hanan Attaki Ceramah pada Kajian Jumat, Mahathir Beberkan Alasan Penolakannya Dahulu
"Saya hanya ingin Bupati bersikap tegas dan paham akan jabatannya. Kami sangat sayangkan bupati tidak paham akan tupoksinya. Bandingkan di Bojonegoro, Jombang, bupati bisa mengambil keputusan. Tapi kenapa di Jember tidak? Itu artinya Bupati takut untuk membubarkan," ungkap Ayub kepada awak media.
Setelah bertemu bupati, massa Ansor dan Banser melanjutkan aksinya ke DPRD Jember. Di gedung dewan, mereka meminta agar dewan menggunakan hak interpelasinya (hak meminta keterangan) kepada Bupati terkait keenggenannya membubarkan HTI.
Berdasrkan pantuan, ada tiga fraksi yang akan mendukung Banser dan Ansor dengan melakukan interpelasi. Di antaranya, Fraksi PKB, Fraksi Gerindra, dan Fraksi Gabungan Amanat Pembangunan.
Baca Juga: Satpol PP Copot Baliho Ucapan Idul Fitri, GP Ansor Kritik Bupati Jember
Sementara Thoif Zamroni, Ketua DPRD Jember mengatakan pihaknya siap mendukung Ansor dan Banser. Bahkan pihaknya siap untuk melakukan koordinasi dengan anggota untuk melakukan interpelasi.
"Jika negara ini di acak-acak oleh organisasi yang tidak mengakui pancasila, kami semua siap bertempur untuk membubarkan organisasi tersebut," kata Thoif.
Menanggapi hal ini, Bupati Jember Faida mengatakan pihaknya akan selalu menghormati semua organisasi, asal organisasi tersebut tidak menyimpang dari ideologi NKRI.
Baca Juga: Pemerintah Bernyali Besar, Syukur Tak Hanya Berani melawan HTI-FPI, Revolusi Energi (2)
"Kami tidak bisa seenaknya untuk membubarkan. Kemarin HTI izinnya hanya untuk Isra' Mi'raj, bukan yang lain," jelasnya.
Namun Faida berjanji akan menindak tegas jika memang terbukti melakukan hal di luar ajaran Islam. Selain itu lanjutnya, pemkab masih menghormati Kemenkumham sebagai lembaga yang mengeluarkan izin organisasi. "Jika Kemenkumham memutuskan harus bubar kita akan lakukan itu," kata Faida.
Sekedar informasi, pada hari Minggu (1/5) kemarin, Banser dan Ansor membubarkan muktamar HTI yang dilakukan di rumah makan New Sari Utama. Dalam aksi tersebut, sempat terhadi bentrok antara Ansor dan pihak kepolisian hingga Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif turun langung untuk melerai aksi ini. (jbr1/yud/rev)
Baca Juga: Gus Ali Suwuk Kepala Ustadz Abdul Somad, Cak Firman Ungkap Jejak Digital UAS Dukung HTI-Khilafah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News