LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Puluhan massa dari HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Lumajang meluruk kantor DPRD Lumajang untuk menyampaikan petisi terkait pernyataan Thony Saut Situmorang, Senin (9/5).
Demo tersebut sempat ricuh, karena aksi ini tidak ada izin. Terjadi aksi dorong antara massa dan petugas polisi. Bahkan mahasiswa ada yang terluka usai bentrok dengan petugas.
Baca Juga: 29.046 Pemilih Pemula Usia 17 Tahun Siap Berpartisipasi pada Pilkada 2024 di Sidoarjo
Aksi massa hanya punya izin berdemo di Polres Lumajang. Namun massa bergeser ke kantor DPRD yang berada di sebelah selatan terminal Menak Koncar itu. "Anggota dewan sedang ada rapat paripurna, dan aksi kalian di sini tidak ada izin," ujar seorang petugas menghadapi ketua HMI Lumajang Moh Rio.
Rio sendiri ngotot agar perwakilan mereka bisa menemui ketua dewan. Setelah saling ngeyel, akhirnya beberapa perwakilan massa diterima di lobi gedung. Ketua DPRD Agus Wicaksono bersedia menemui pendemo, didampingi Ketua Komisi D Sugianto dan wakilnya, Bukasan.
Di luar gedung massa menyampaikan petisi mereka yakni mendesak kepolisian RI menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat untuk menindaklanjuti dan mengusut tuntas Saud Situmorang atas kasus pencemaran nama baik keluarga besar HMI dan KAHMI.
Baca Juga: HUT ke-64 PMII, Khofifah Ajak Mahasiswa Bangun Kualitas Pergerakan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Mereka meminta DPRD Lumajang menyampaikan aspirasi ke DPR RI untuk mendesai KPK melakukan pemecatan Saud Sitomorang sebagai pimpinan KPK. "Saud melanggar kode etik KPK pasal 6 ayat 1 huruf B keputusan pimpinan KPK no.KEP-06/P.KPK/02/2004 yang menyatakan kewajiban pimpinan KPK taat terhadap aturan hukum," ujar Rio.
Petisi ketiga, mendesak Saut mengklarifikasi, mencabut pernyataannya yang mengandung pencemaran nama baik HMI dan HAHMI di media nasional selama 5 hari berturut-turut.
Menanggapi aspirasi massa HMI ini, Agus juga menyayangkan sikap Saud. Menurutnya, tak semestinya dilakukan atas nama sebuah organisasi.
Baca Juga: Gelar Aksi Sosial, Mahasiswa Nganjuk Kolaborasi Bagikan Sembako dan Nasi Gratis ke Masyarakat
"Seorang pemimpin harus hati-hati berstatemen. Apalagi menyangkut organisasi besar. Kami akan bawa aspirasi kalian ke pusat karena ini menyangkut nasional," ujar Agus.
Sementara, Bupati Lumajang As'at Malik yang juga alumni HMI menyambut baik demo ini asalkan menyeru kebaikan. "Tidak apa. Ini gerakan moral asal menyeru kebaikan," sebutnya.
Untuk diketahui, pada tanggal 5 Mei lalu Saut Situmorang, Wakil Ketua KPK periode 2015-2020 ketika tampil di salah satu TV swasta nasional menyebut bahwa alumni HMI adalah Koruptor.
Baca Juga: Koalisi Mahasiswa dan Masyarakat Sipil Kediri Raya Serukan Darurat Demokrasi
"...lihat aja lagi tokoh-tokoh politik, itu orang-orang pintar semuanya. Orang-orang itu cerdas. Saya selalu bilang kalau dia HMI minimal dia ikut LK-1 (latihan kader 1). Ya...kan lulus itu. Yang anak-anak mahasiswa itu pinter. Tapi begitu jadi pejabat dia jadi jahat, curang, greedy, ini karena apa?...," kat Saut. (nis/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News