SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Setidaknya ada 3850 jaringan gas (Jargas) yang mangkrak di kawasan Sidoarjo. Hal ini terungkap dalam hearing yang dilakukan antara Komisi B DPRD Sidoarjo dengan Lapindo Brantas Inc, Dinas Koperasi Perdagangan UKM, dan ESDM yang dilaksanakan di ruang paripurna DPRD Sidoarjo, Jumat (13/05).
Mangkraknya jargas itu, baik dari Lapindo maupun Diskoperindag UKM & ESDM tidak bisa memberi jawaban. Alasannya, itu bukan pihak yang berwenang untuk memberikan jawaban. Kewenangan itu ada di pihak Pertamina Gas (Pertagas) Niaga.
Baca Juga: Tuli Mengaji, Inovasi Pelatihan Mengaji Kotugres dengan Metode Amakasa
Oleh karena itu, pihak DPRD Sidoarjo akan segera memanggil Pertamina Gas Niaga terkait jaringan gas (jargas) sambungan rakyat (SR) yang sampai sekarang belum dioperasikan.
Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo M. Kayan mengatakan, saat ini jargas itu sudah dinantikan oleh masyarakat. Oleh karena itu, ujar pria asal Prambon, pihaknya akan segera hearing dengan Pertagas Niaga, terkait belum difungsikannya jaringan gas. "Jargas itu tinggal gas in saja, kenapa tidak segera difungsikan. Secepatnya kami panggil," ujarnya.
Dalam hearing itu, Komisi B juga menanyakan kesiapan Lapindo Brantas Inc untuk menyuplai kebutuhan jargas Program City Gas. Dari Lapindo mengaku sejak awal Program City Gas pihaknya sudah siap menyuplai gas.
Baca Juga: Pemkab Sidoarjo Usulkan Tambahan 30 Ribu Jargas Untuk Tanggulangin dan Candi
Bukan hanya Kayan, Khoirul Huda juga berkomentar terkait belum difungsikannya jargas itu. Koirul mengungkapkan, jargas yang dibangun pemerintah pusat di Sidoarjo merupakan Program City Gas.
Saat ini, untuk City Gas sudah gas in di wilayah Waru. "Kok malah jargas yang di sekitar lokasi ekpslorasi migas belum gas in," tanya Khoirul Huda, anggota Komisi B DPRD Sidoarjo. Ia menambahkan, sudah seharusnya warga di sekitar lokasi ekspolrasi migas mendapat gas murah.
Sementara Vice Presiden Corporate Comunication Lapindo Brantas Inc Hesti Armywulan mengatakan, pihaknya siap mendukung Program City Gas. "Jika diminta saat ini kita sudah siap mengalirkan gas ke jargas yang ada," ujarnya.
Baca Juga: Polres Bojonegoro Siap Lakukan Pengamanan dan Pengawasan Pipa Pertagas
Hesti mengungkapkan, saat ini Lapindo masih mengandalkan produksi gas di 10 sumur gas Wunut dan 4 sumur gas Tanggulangin untuk memenuhi jargas dan kebutuhan lainnya.
Presiden Direktur Lapindo Brantas Inc Tri Setya Sutisna menjelaskan, produksi gas Lapindo sejak beroperasi sampai saat ini. "Termasuk menjawab pertanyaan dewan terkait bagi hasil migas dan kewajiban Lapindo lainnya kepada pemerintah. Masalah bagi hasil migas bukan ranah kami. Tapi pemerintah pusat," ujarnya saat menghadiri hearing.
Tri membeberkan, jika saat ini wilayah Kabupaten Sidoarjo sudah tersambung sebanyak 10350 jargas. "Sambungan yang sudah teraliri gas sebanyak 5630, yakni berada di Desa Ngingas, Wedoro, Tambaksawah dan Medaeng, Kecamatan Waru," bebernya.
Baca Juga: DPRD Gresik Desak Pertagas Bertanggung Jawab Kerusakan Jalan Mayjen Sungkono
Namun, untuk saat ini jaringan gas yang belum dioperasikan sebanyak 900 SR (sambungan rakyat) yang tersebar di Desa Kalidawir, Kalitengah 400 SR, Gempolsari 400 SR, Kludan 400 SR, Ngaban 200 SR dan Kedungbanteng sebanyak 850 SR.
"Itu yang beradaberada di Kecamatan Tanggulangin. Kemudian sisanya jaringan gas di Desa Kedungturi, Kecamatan Taman belum teraliri," pungkasnya.
Sementara, Kepala Diskoperindag UKM & ESDM Sidoarjo Feny Apridawaty mengaku saat ini Pemkab Sidoarjo juga mengajukan sebanyak 80 ribu jargas baru ke pemerintah pusat. Namun, hasil pertemuan Pemkab Sidoarjo dan Pertagas, pengaliran gas ke rumah warga akan dilakukan bertahap. "Artinya, setiap penyambungan sekitar 250 sambungan." (nni/rev)
Baca Juga: KH Nur Muhammad Minta Inspektorat Tidak Masuk Angin Usut Dugaan Gratifikasi Proyek Pipa Pertagas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News