
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Ratusan siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman nampak terburu-buru keluar kelas, Kamis (19/05). Dengan cepat mereka berkumpul di halaman sekolah mereka. Tak lupa tas mereka juga ditenteng. Ternyata, saat itu mereka sedang dirazia. Terutama isi handphone mereka.
“Ini untuk antisipasi maraknya kasus pencabulan anak di bawah umur. Takutnya ada konten-konten porno, atau gambar tidak senonoh diri mereka sendiri,” ujar Kapolsek Taman, Kompol Sudjut usai menggelar razia.
Petugas dari Polsek Taman dan juga Satpol PP Kecamatan Taman menggelar razia ke sekolah. Razia HP ini jadi salah satu bentuk antisipasi pemicu perbuatan cabul. Sebab dalam razia itu, ada juga sesi penyuluhannya. Setiap siswa diberikan pencerahaan tentang bahaya cabul. Mulai dari ciri-cirinya, maupun cara mencegahnya.
“Jangan sampai ada korban lagi. Ini akan kami lanjutkan rutin ke sekolah-sekolah yang lain,” tambah Sudjut.
Patut bersyukur, dalam razia itu tidak didapati ada siswa yang menyimpan konten porno. Rata-rata hanya berisi foto selfie mereka dan juga gambar kata-kata mutiara. Tas mereka pun hanya berisi buku dan alat tulis.
“Dari sekolah sendiri juga rutin melakukan sidak,” ujar Pelaksana harian (PLH) Kepala Sekolah SMA Muhamaddiyah 1 Taman Zainal Arif. Selain itu, pihak sekolah selama ini juga sudah kerjasama dengan wali murid. Misalnya saat ada anak terlambat, guru langsung menelepon wali murid menanyakan keberadaan anak mereka. Selain itu, tak jarang upaya pencegahan tindakan cabul maupun pengetahuan tentang narkotika mereka masukkan dalam pelajaran di sekolah.
Usai dari sana, petugas melanjutkan razia. Kali ini rental warnet dan game online di Jalan Wonocolo, Sepanjang, Taman. Hal mengejutkan terlihat di sana. Ada lima anak usia rata-rata 10 tahun terlihat asik bermain game online di sana. Satu di antaranya terlihat sedang asyik menonton. Ternyata, mereka sudah lama ketagihan bermain game perang itu. Saat ditanya, mereka mengaku sudah pulang sekolah sejak pukul 09.00 dan sudah izin orang tua untuk bermain itu.
”Yang diakses memang cuma game. Kadang malah orang tua mereka sendiri yang menitipkan di sini,” ujar pemilik rental Ummi Kalsum.
Untuk itu, petugas mendata nama-nama mereka beserta asal sekolah. Untuk ditindaklanjuti dengan memberikan pengarahan ke orangtua dan guru mereka, agar tidak semakin kecanduan parah. Bergesar ke sebelah barat dari Kecamatan Taman, ada razia juga. Di Warnet Planet dan Warnet Arwana Krian. Namun tak ditemukan ada yang mengakses konten porno di sana.
Tak berhenti di situ. Jajaran Polsek Krian melanjutkan razia lagi. Kali ini di SMK 1 Krian dan SMK 2 Krian. Hasilnya cukup mencengangkan. Ditemukan 1 siswa SMK 1 dan 4 siswa SMK 2 krian yang kedapatan menyimpan video porno di handphone mereka.
”Kami peringatkan, kemudian kami serahkan ke pihak sekolah dan orangtua untuk dilakukan pembinaan dan dibuatkan surat pernyataan tidak mengulangi,” ujar Kapolsek Krian Kompol Agung Setyono.(cat/rd)