JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Kondisi Indonesia sudah memprihatinkan. Bahkan sudah bencana kemanusiaan. Itu dikarenakan belanja masyarakat untuk Narkoba sudah mencapai Rp 63 Triliun dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa saat melantik Laskar Anti Narkoba yang digawangi Pengurus Muslimat NU Kabupaten Jombang, Sabtu (21/5). "Narkoba bagi bangsa ini bukan lagi darurat, tapi sudah menjadi bencana kemanusiaan yang membutuhkan aksi kepedulian semua pihak,” katanya.
Baca Juga: Gus Ipul Tetap Jabat Mensos di Kabinet Merah Putih
Ia menjelaskan, berdasarkan release hasil rapat pihaknya dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), setiap bulannya orang yang masuk penjara karena narkoba mencapai 2 ribu tersangka. Narkoba menjadi industri yang sangat menjanjikan. "Sejak 2014 hingga 2016 ini jika dihitung belanja masyarakat untuk Narkoba ini mencapai Rp 63 Triliun,” bebernya
Mantan Ketua Umum PB Korp PMII Putri ini menambahkan, hasil penelitian salah satu Perguruan Tinggi menyebutkan bahwa 30 persen angka kriminalitas dipengaruhi narkoba.
"Karena itu, langkah penyelamatan dengan gerakan kemasayarakatan. Salah satunya dengan membentuk laskar perempuan anti narkoba seperti yang dilakukan Muslimat NU Jombang,” ujarnya.
Baca Juga: Aktif Tanggulangi Kemiskinan di Jatim, Pj Gubernur dan Mensos Apresiasi Kerja Pilar Kessos
Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat ini meminta kaum perempuan untuk ikut aktif membentengi masyarakat maupun keluarga dari bahaya narkoba. ”Kita tidak bisa hanya mengandalkan BNN, ibu-ibu dan para kiai. Saya minta tolong setiap kegiatan pengajian, tahlilan, manakiban selalu menambah munajat mendoaakan bangsa ini selamat dari Narkoba,” pintanya.
Di tempat yang sama, Ketua Cabang Muslimat NU Jombang, Mundjidah Wahab mengatakan, laskar perempuan anti narkoba yang digawangi Muslimat NU diharapkan ikut berperan aktif bersama tiga pilar, Kepala Desa, Bhabinkabtibmas dan Babinsa memberantas narkoba.
”Jombang sudah memiliki Laskar anti-narkoba sebanyak 100 orang. Mereka terdiri dari da'i yang berada di desa dan kecamatan,” ujarnya.
Baca Juga: Miris Peredaran Narkoba di Blitar, Mulai Libatkan Anak-anak di Bawah Umur
Putri pendiri NU ini menambahkan, setiap kecamatan terdiri dari 4 orang yakni 1 konselor, 1 Motivator dan 2 penyuluh. ”Mereka yang bergerak di masing masing desa untuk melakukan penyluhan dan pendampingan melalui pengajian pengajian setiap minggunya,” tandasnya.
Pelantikan ditandai dengan penyematan PIN kepada perwakilan Laskar Anti Narkoba dan juga penandatangan deklarasi anti narkoba yang dilakukan kapolres Jombang, AKBP Agung Marliyanto, dan seluruh Forpimda Kabupaten Jombang. (jbg1/dio/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News