BLITAR, BANGSAONLINE.com - Angka kematian akibat Deman Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Blitar masih tinggi. Hal itu terbukti berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar. Tercatat sepanjang Mei 2016 saja ada dua orang yang meninggal dunia akibat Demam Berdarah (DB). Sehingga total sejak Januari sampai Mei dari total 248 kasus dengan 7 kasus meninggal dunia.
"Walaupun jumlah kasusnya sedikit tapi angka kematianya cukup tinggi, sekitar 2,82%. Karena sesuai dengan standar angka kematian itu tidak boleh sampai 1 persen," kata dr. Christine Indrawati, Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinkes Kabupaten Blitar, Sabtu (4/6) kemarin.
Baca Juga: Jumlah Pengidap HIV-AIDS di Trenggalek Menurun
Christine Indrawati mengatakan, dua orang meninggal itu berasal dari Kecamatan Udanawu dan Kanigoro. Kejadian ini sangat mengejutkan, karena dalam bulan ini angka kasus DBD turun, namun ditemui kasus kematian.
"Penyebabnya ada beberapa hal, salah satunya adalah karena telat penanganan. Karena sekarang gejala DB dulu. Gejalanya bisa seperti flu biasa, demam dan dokternya pun mendiagnosa sebagai flu biasa, tapi ternyata DB, dan penagananya telat tertangani,” imbuhnya.
Christine mengimbau kepada warga masyarakat apabila ada anggota keluarganya yang mengalami panas selama lebih 3 hari diberi obat tapi tidak turun, agar segera memeriksakan diri ke laboratorium.
Baca Juga: TBC-AIDS jadi Bahasan Bapemperda dan Dinkes Trenggalek
"Ini untuk melihat faktor lain penyebab panas, karena bisa jadi terjangkit DB,” ungkapnya.
Tingginya kasus DB ini, disinyalir Christine juga karena rendahnya kesadaran masyakat soal Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Mayoritas masyarakat masih menilai fogging merupakan cara terbaik, padahal tidak.
"Fogging itu masih bisa membuat nyamuk selamat dan melarikan diri, lalu dia kembali lagi membawa anak, berbeda dengan PSN yang bisa memberantas nyamuk sampai ke telur dan jentiknya,” tutupnya. (tri/rev)
Baca Juga: Bayi Pengidap Hydrocephalus di Trenggalek Akhirnya Dilarikan ke RSUD Dr. Soetomo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News