BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Musim kemarau basah di Bojonegoro dimanfaatkan para petani untuk menanam cabai dan padi. Biasanya, pada musim kemarau para petani dominan menanam tembakau. Tapi tahun ini yang tanam selain tembakau sangat banyak.
"Petani sudah mulai pintar, mereka bisa menyesuaikan tanam dengan cuaca yang dihadapi," ujar Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro, Jumari, Selasa (14/6).
Baca Juga: Tingkatkan Hasil Pertanian, Pemkab Bojonegoro Salurkan Bantuan Pupuk Subsidi dan Benih Padi
Kemarau basah itu berdasarkan prediksi BMKG Jatim dan kenyataan yang terjadi saat ini, bahwa hujan masih turun di bulan Juni. Bahkan hujan diprediksi masih akan terus terjadi pada beberapa bulan ke depan, namun intensitasnya rendah.
Banyak petani yang menanam padi dan cabai di musim kemarau basah karena tanaman lebih subur. Karena cabai dan padi cocok bila airnya cukup. Sebaliknya, jika tembakau kebanyakan air akan cepat mati. Selain cabai, sebagian petani di perbukitan menanam sayuran tomat, kangkung, bayam dan sejenisnya.
Sementara itu, beberapa wilayah di Bojonegoro yang sudah mulai tanam padi dan cabai tersebar di Kecamatan Kanor, Baureno, Sumberejo dan beberapa kecamatan lainnya. Sedangkan para petani tembakau, mereka baru selesai melakukan pencangkulan untuk tempat tanam pohon tembakau. (nur/rev)
Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Tanaman Tembakau Ratusan Petani di Bojonegoro Tergenang Air dan Mati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News