Korban Diduga Keracunan Gas Pabrik Kimia di Roomo Gresik Jadi 47 Orang

Korban Diduga Keracunan Gas Pabrik Kimia di Roomo Gresik Jadi 47 Orang Bupati Sambari ketika menjenguk kondisi para korban di RS Petrokimia Gresik. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Korban keracunan akibat menghirup gas beracun (SO2) dari pabrik kimia terus bertambah. Hingga Sabtu (26/6), jumlah korban keracunan yang berasal dari warga Desa Roomo Kecamatan Manyar, tercatat sebanyak 47 orang. Mereka dirawat di RS (Rumah Sakit) Petrokimia Gresik dan Klinik Satelit jalan Kalimantan GKB (Gresik Kota Baru) Kecamatan Manyar.

Pabrik kimia tersebut memang berdiri di sekitar wilayah mereka. Kejadian nahas tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, Sabtu (25/6) kemarin. Gas yang bocor ke pemukiman warga ditengarai jenis SO2.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29

Sementara Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik, Wahyudi ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, pihaknya masih belum bisa memastikan apakah kebocoran gas tersebut dari Petro atau bukan. Sebab, pihaknya masih mencari dan memastikan berasal dari mana titik kebocoran tersebut berada.

"Kami belum bisa memastikan apakah kebocoran tersebut dari perusahaan Petro atau bukan. Sebab, hingga detik ini tim kami yang di lapangan belum memberikan laporan," ujarnya, Sabtu(25/6), malam.

Dia mengakui, banyak korban dari warga Roomo Manyar yang keracunan akibat memghirup gas beracun tersebut. Untuk korban yang dirawat di Rumah Sakit Petrokimia, lanjut Wahyudi, semua biaya akan ditanggung oleh perusahaan.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani

"Dari 47 korban yang masuk rumah sakit tinggal 23 orang masih menjalani perawatan, sisanya sudah diperbolehkan pulang," jelasnya. "Semua biaya perawatan pihak kami yang menanggung," sambungnya.

Wahyudi kembali menegaskan pihaknya belum bisa memastikan apakah kebocoran gas beracun tersebut dari Petro atau bukan. "Tunggu, Tim kami tengah melakukan penyelidikan," pungkasnya.

Kebocoran gas beracun yang menelan korban keracunan 47 orang tersebut langsung direaksi oleh Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto. Orang nomor satu di Pemkab Gresik ini langsung datangi klinik maupun rumah sakit tempat para korban di rawat.

Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani

Bupati melihat langsung kondisi para korban yang dirawat di RS Petrokimia. Dia menyempatkan berdialog dengan korban yang kondisinya sudah membaik.

Menurut dia, semua korban yang masuk rumah sakit sudah mendapatkan perawatan dengan baik. Bahkan sebagian korban juga sudah diperbolekan pulang.

"Semua sudah langsung ditangani oleh tim medis. Bahkan sebagian sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang. Total ada 47 korban tinggal 23 yang masih mendapatkan perawatan," katanya.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Bupati menambahkan, biaya pengobatan para korban gas beracun tersebut semua akan ditanggung oleh pihak Petrokimia Gresik. "Insya Allah semua biaya pengobatan akan ditanggung pihak Petro," jelasnya.

"Namun jika pihak Petro keberatan semua biaya pengobatan, akan ditanggung oleh Pemerintah Daerah," pungkasnya.

Sekadar diketahui, Sabtu (25/6), sekitar pukul 16.30 WIB, warga Desa Roomo Kecamatan Manyar digemparkan adanya bau menyengat. Warga yang menghirup gas tersebut langsung pusing, mual dan badannya lemas.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dorong Regenerasi Atlet Angkat Besi Berprestasi di Indonesia

"Tak ada asap. Namun yang kami rasakan adalah bau yang menyengat. Sesaat sesudah menghirup bau gas tersebut, tiba-tiba kepala pusing, badan lemas, serta mual," kata salah satu korban keracunan, Sri Unria (47), saat dirawat di Klinik Satelit. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO