MADIUN, BANGSAONLINE.com - Pagi tadi (13/7) sekitar pukul 07.10 WIB Makorem 081/DSJ dibuat gempar. Pasalnya seorang perempuan yang berjalan dari arah selatan di Jln. Pahlawan tiba-tiba menaruh benda berbentuk kado kotak warna merah di depan pintu gerbang Makorem 081/DSJ.
Karena mencurigakan dan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, dengan sigap anggota Provos Kopda Marjono menegur perempuan tersebut. Bukannya mengambil lagi kado tersebut, perempuan tersebut justru menantang.
Baca Juga: Kodim 0803/Madiun Peringati HUT ABRI dengan Lomba Mancing
"Saya tidak takut dengan pimpinan anda. Jangan buat main-main agama," kata dia sambil kabur menuju ke arah selatan dan kemudian naik angkot.
Karena sudah koordinasi dengan Satlantas Polresta Madiun, mobil angkot tersebut berhasil diberhentikan anggota Satlantas Polresta, Brigadir Eko. Selanjutnya perempuan tersebut dibawa ke Polresta Madiun untuk diserahkan ke piket SPKT sekaligus barang bukti berupa kado.
Kado kemudian dilakukan pengecekan oleh tim Jibom Brimob Den C Polda Jatim yang dipimpin Iptu Aris Widi dan didampingi oleh Kasat Reskrim Polres Madiun Kota AKP Maskur.
Baca Juga: Dandim 0803/Madiun Berikan Kejutan untuk Kapolres Madiun di Hari Bhayangkara ke-76
Di kado tersebut tertempel tulisan: "Assalamualaikum Wr. Wb, Bapak-Bapak komandan dan ratu-ratu sesat dan raja-raja sesat dajjal sesat ini bukan bom, 2 surat untuk persatuan komandan TNI, 1 khusus buat Bapak Gubernur DKI Ahok".
Kado kemudian diledakkan guna mengetahui isinya. Ternyata, setelah diledakkan kotak tersebut memang hanya berisi 2 buah amplop surat yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta "Ahok" dan Kepada Persatuan Komandan TNI serta 1 buah tas plastik warna putih kembang-kembang tanpa isi. Seluruh barang bukti kemudian diamankan ke Mako Brimob Den C Polda Jatim.
Baca Juga: Penderita Varian Omicron Meningkat, Polres Madiun Gelar Operasi Yustisi Gabungan
Kasat Reskrim Polres Madiun Kota AKP Maskur, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan pelaku diketahui atas nama Ismini. Ia mengaku surat tersebut akan diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta "Ahok" melalui Komandan Korem 081/DSJ. Sebab, ia tidak memiliki alamat Gubernur DKI Jakarta "Ahok".
Sementara menurut Kepala Desa Segulung Kec. Dagangan Kab. Madiun Kustoyo, pelaku diketahui telah lama mengalami gangguan jiwa. "Pada Tahun 1998 pernah menjalani pemeriksaan di RSJ Solo Jateng," ungkap Kustoyo.
Ismini sendiri mengatakan nekat mengirim surat ke Ahok lantaran takut para Tenaga Kerja Indonesia / TKI di luar Negeri tidak bisa pulang lagi ke Indonesia dengan selamat. "Karena informasi yang diterima bahwa apabila tidak mendukung Ahok, TKI di luar negeri tidak bisa pulang ke Indonesia," papar Kustoyo.
Baca Juga: Permudah Akses Antar Desa, TMMD Kodim 0803/Madiun Lakukan Peningkatan Jalan di Desa Bodag
Ismini sendiri kemudian diserahkan kepada pihak keluarga dengan didampingi oleh Kepala Desa Segulung, Kustoyo. (*/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News