GRESIK, BANGSANOLINE.com - Ada pemandangan menarik saat upacara HUT (Hari Ulang Tahun) PG (Petrokimia Gresik) ke-44 tahun di Stadion Petrokimia, Kamis (14/7). Direktur Utama PG, Nugroho Khristijanto menangis terisak saat memberikan sambutan.
Orang nomor satu di jajaran PG ini menangis saat memberikan wejangan terhadap 154 karyawan PG yang baru dilantik dan semua karyawan PG. Dia berpesan dan mengajak semua karyawan agar berjibaku, bahu membahu bekerjasama dalam membesarkan perusahaan.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
Terlebih, pada saat perusahaan menghadapi era persaingan global dan kondisi ekonomi yang sedang lesu. "Sesuai dengan tema, 'Menuju Industri Pangan yang Kompetitif dan Brteknologi Tinggi', saya mengajak kepada semua karyawan untuk bekerjasama membesarkan perusahaan untuk membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pupuk masyarakat," ajak Nugroho sambil terisak tangis.
Menurut Nugroho, saat ini perusahaan dihadapkan dengan kondisi ekonomi sulit (lesu). "Namun, demikian dengan kekompakan semua karyawan untuk satukan tekad bekerjasama dalam menjaga dan mengelola perusahaan, akan bisa keluar dari persoalan tersebut," jelasnya memberikan semangat.
Pada kesempatan itu, Nugroho juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang banyak memberikan peran serta dalam membantu kebesaran perusahaan.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
Sementara pada sambutannya, Nugroho juga menyatakan bahwa PG dalam perjalanannya selama 44 tahun menghadapi suka dan duka.
Sejak perusahaan berdiri pada 10 Juli 1972, silam, perusahaan baru berproduksi dengan kapasitas 39 ribu ton. Dan saat ini, di usia 44 tahun, produksi PG sudah mencapai 6,8 juta ton (pupuk dan non pupuk).
"Alhamdulillah, di usia ke-44 tahun perusahaan secara umum masih memiliki kinerja yang baik dan masih bisa mengembangkan usahanya," ujar Nugroho.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
Dia lantas menjlentrehkan PG kurun waktu 2014-2015. Pada tahun 2014, total aset Rp 22,84 triliun, sedangkan tahun 2015 Rp 29,12 triliun atau naik 27 persen. Nilai penjualan (omzet) pada tahun 2014 Rp 25,10 triliun, sementara tahun 2015 Rp 26,73 triliun atau naik 6 persen.
Laba komprehensif pada tahun 2014 Rp 1,69 triliun, sedangkan tahun 2015 Rp 1,53 triliun atau turun 9,51 persen. Dan, produktivitas karyawan tahun 2014 Rp 7,64 miliar, sedangkan tahun 2015 Rp 8,06 miliar atau naik 5 persen.
Nugroho mengakui menurunnya laba yang didapatkan perusahaan karena melambannya pertumbuhan ekonomi global (global dan nasional) serta melemahnya nilai tukar rupiah hingga saat ini menjadi hambatan utama yang mengiringi perjalanan PG dalam satu tahun terakhir.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Kondisi tersebut lanjut Nugroho, cukup mempengaruhi operasional perusahaan, mengingat sebagian besar bahan baku PG merupakan impor. "Kami yakin dengan kesatuan tekad, perencanaan yang matang, serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik, kita mampu menutup tahun 2015 dengan capaian kinerja yang cukup baik," jelasnya.
Nugroho menyatakan, capaian kinerja perusahaan dalam satu tahun terakhir membuahkan hasil yang menggembirakan dengan serangkaian penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri. Kondisi ini membutuhkan kemampuan adaptasi yang tinggi dan ketangkasan PG terhadap kondisi perekonomian global.
"Di tengah perlambatan ekonomi, kami memilih untuk memperkuat struktur usaha agar tercipta keberlanjutan dalam jangka panjang," terangnya.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dorong Regenerasi Atlet Angkat Besi Berprestasi di Indonesia
PG tambah, Nugroho, saat ini tengah menguatkan struktur usaha. Di antaranya, proyek Amoniak-Urea II, untuk meningkatkan kapasitas produksi amoniak (bahan baku pupuk urea) dan pupuk urea memenuhi kebutuhan nasional.
Proyek uprating IPA Gunungsari untuk menjamin ketersediaan air industri secara jangka panjang seiiring bertambahnya unit-unit produksi.
Penambahan pelabuhan dan pergudangan untuk menunjang kegiatan operasional di dermaga (kegiatan bongkar-muat sangat tinggi, kebutuhan volume gudang juga meningkat).
Baca Juga: PG Kerahkan Mobil Bronto Skylift Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Ucapkan Terima Kasih
Kemudian, proyek reklamasi tahap II dan IV, untuk mengamankan ketersediaan lahan bagi pengembangan perusahaan di masa yang akan datang. "Penguatan struktur usaha merupakan salah satu upaya kami untuk mengantisipasi serta meningkatkan kepercayaan dari dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian global," katanya.
PG kata Nugroho, juga telah menyalurkan CSR (Corporate Social Responsibility) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). PKBL itu meliputi bantuan bencana alam, pendidikan dan pelatihan, sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, kesehatan masyarakat, pelestarian alam dan bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan.
Untuk PKBL pada tahun 2015 mencapai Rp 67,92 miliar. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp 64,57 miliar atau meningkat 5,1 persen. "Kami berharap dan memohon bantuan agar program-program PG berjalan sukses, karena semua untuk kepentingan masyarakat," pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih The Best Performer of The Year
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News