Banyak Mudaratnya, Ulama Mesir, Prof Dr Abbas Shuman Hukumi Pokemon Go Haram

Banyak Mudaratnya, Ulama Mesir, Prof Dr Abbas Shuman Hukumi Pokemon Go Haram You Tube

KAIRO, BANGSAONLINE.com - Ulama Prof Dr Abbas Shuman yang juga Wakil Rektor Universitas Al Azhar, , menghukumi game Pokemon Go haram. Menurut dia, permainan ponsel berbasis GPS itu lebih banyak mendatangkan kerugian (mudarat) dibanding manfaat bagi pengguna.

Abbas menilai pemain akan terus menatap layar ponsel, sehingga efeknya sama seperti orang kecanduan minuman keras. Dia pun mengusulkan supaya Pokemon Go dilarang oleh pemerintah .

Baca Juga: Rektor Al Azhar Mesir Sanjung Khofifah dan Ajak Lanjutkan Kerja Sama di Berbagai Sektor

"Permainan ini membuat orang linglung di jalanan, tidak awas pada lingkungan sekitar pandangan terpaku pada layar ponsel," kata Abbas seperti dilansir Tabloid Mirror, Jumat (15/7).

Selain itu, permainan Pokemon Go dianggap menyita waktu pengguna secara berlebihan. Sehingga waktu beribadah bakal berkurang. "Bisa saja orang jadi meninggalkan kewajiban serta tidak serius bekerja, alih-alih mereka memburu ," kata Abbas.

Pokemon Go belum resmi dirilis di . Namun ribuan netizen Negeri Piramida dilaporkan mengunduh game itu secara ilegal lewat format APK untuk perangkat android.

Baca Juga: Pembukaan Multaqa Alumni Al Azhar VIII, Kiai Asep Ungkap Sejarah Amanatul Ummah, Dulu Tempat Jin

Fatwa keras terhadap Pokemon bukan kali ini saja muncul di . Pada 2001, Mufti Besar , Nasir Fareed, sudah mengkritik tayangan kartun Pokemon. Dia menuding animasi buatan Jepang itu mempromosikan pandangan Charles Darwin mengenai evolusi yang bertentangan dari doktrin Islam.

Pemerintah rupanya mendengar keluhan para ulama. Jajaran intelijen kini sedang dikerahkan untuk meneliti dampak Pokemon Go pada penggunanya. "Pemerintah akan segera merumuskan aturan permainan online berbasis ponsel," kata Hossam al-Qawish selaku juru bicara kabinet.

Salah satu pengamat teknologi Hani al-Nazer menyatakan Pokemon Go rentan digunakan negara Barat untuk program mata-mata. Sebab permainan itu berbasis GPS, sehingga kondisi riil sebuah wilayah bisa direkam secara detail.

Baca Juga: Syaikh Abdul Baits Kattani Wafat, Muhaddits-Ulama Besar Mesir yang Tinggal di Rumah Sempit

Sumber: merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO