BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Peningkatan gas belerang atau gas H2S di dasar kawah Gunung Ijen ternyata tidak menyurutkan niat pengunjung untuk datang ke kawasan wisata Gunung Ijen, Desa Tamansari, Licin. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi mencatat, cukup banyak wisatawan mancanegara yang datang ke Ijen.
Kepala Disbudpar Banyuwangi M. Yanuarta Bramuda menyatakan, ’’Pada Sabtu–Minggu, ada 500 wisatawan lokal yang datang.’’
BACA JUGA:
- Usai Makan Korban Jiwa WNA China, Spot Foto Kawah Ijen Banyuwangi Ditutup
- WNA asal China Tewas, Usai Terpeleset ke Jurang Kawah Ijen Banyuwangi
- Khofifah: Tinggal Pilih, di Jatim Ada 1.396 Wisata, ini Destinasi Eksotik Tiap Kabupaten
- Berikut 5 Gunung dengan Pemandangan Terbaik di Jawa Timur, Referensi untuk Libur Lebaran
Bagaimana dengan jumlah wisatawan mancanegara (wisman)? Bram, sapaan Bramuda, menyebutkan, per hari jumlah wisman mencapai 30 orang. Mereka datang dari Prancis dan Australia. Sebagian wisatawan itu mengenakan masker oksigen saat naik ke kawah.
Kendati tidak ada penurunan jumlah pengunjung di kawah Gunung Ijen, dengan kondisi cuaca dan adanya peningkatan gas belerang di dasar kawah, pihaknya tetap mengimbau wisatawan untuk berhati-hati.
Selain hujan yang membuat medan pendakian licin, peningkatan gas belerang di kawah juga dirasa membahayakan para pendaki.
”Pendakian tidak ditutup. Pengunjung tetap berhati-hati dan taati perintah PPGA Ijen untuk tidak mendekat ke kawah dengan radius 1 kilometer,”pesannya.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen, Bambang Hery Purwanto mengatakan, hujan lebat di malam hari memicu peningkatan produksi gas belerang. Sehingga, para pendaki diminta berhati-hati karena gas ini berbahaya bagi kesehatan.