LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soegiri Lamongan terus melakukan pembenahan baik pelayanan, peralatan dan sumber daya manusia. Hal ini dilakukan dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.
Hal ini disampaikan Direktur RSUD Dr Soegiri Lamongan, dr. Yuliarto Dwi Martono,, MM.Kes didampingi Wakil Direktur Umum dan Keuangan Pujo Broto Iriawan, MM. “Saat ini selain melakukan pembenahan dengan membangun gedung baru 5 lantai juga selalu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya Jumat (29/7).
Baca Juga: RSUD dr Soegiri Lamongan akan Menjadi RS Pendidikan
RSUD Dr Soegiri Lamongan adalah rumah sakit negeri kelas B. Rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini juga menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten.
Rumah Sakit ini Termasuk Besar, tersedia 239 tempat tidur inap, lebih banyak dibanding setiap rumah sakit di Jawa Timur yang tersedia rata-rata 53 tempat tidur inap. Jumlah Dokter sebanyak 49 dokter dengan rincian Dokter Umum 21 orang, spesialis 26 orang dan dokter gigi 2 orang. Sedangkan jumlah perawat sebanyak 252 orang.
"Gedung baru sudah bisa kita manfaatkan, Lantai 1 R Bougenvil sudah bisa digunakan menampung pasien untuk menjalani rawat inap," ujarnya seraya menjelaskan untuk bangunan lift ke Lantai 5 ditargetkan Agustus mendatang.
Baca Juga: Bupati Yuhronur Kunjungi Pasien Rujukan Home Care Service di RSUD dr Soegiri
Terkait pelayanan, Yuli meminta petugas medis di RSUD Dr Soegiri meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama yang berkaitan dengan unit gawat darurat.
“Jangan sampai ada petugas yang membeda-bedakan antara pasien BPJS dan umum khususnya ketika dalam kondisi kritis atau gawat darurat,” tegasnya.
Ia menambahkan, untuk para tenaga medis hendaknya juga bisa konsekuen dengan jam praktek di rumah sakit. Semua harus bisa selalu siap jika ada pasien yang memerlukan untuk perawatan darurat.
Baca Juga: PPKM Level 1, RSUD dr. Soegiri Lamongan Perbolehkan Besuk Pasien
“Jangan mentang-mentang karena tugas malam, jadi kurang siap saat bertugas. Sehingga ketika ada pasien darurat yang perlu perawatan intensif, mesti menunggu dokter jaga yang akan datang jika sudah di telpon karena berada di luar rumah sakit,” ucapnya. Begitu pula untuk para dokter yang membuka praktek di luar rumah sakit, jangan abaikan jam tugasnya ketika masih bekerja pada jam dinas. (qom/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News