BANDA ACEH, BANGSAONLINE.com – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tampaknya mulai melunak. Jika sebelumnya selalu menolak dan bahkan marah jika ditanya soal dukungan warga DKI Jakarta untuk maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017, kini Risma – panggilan Tri Rismaharini – pasrah.
"Kalau ternyata tetap turun (diusung PDIP untuk maju Pilgub DKI 2017) itu ya sudah itu sudah takdir Tuhan, tidak ada siapapun yang bisa mengalahkan takdir Tuhan," kata Risma seperti dikutip detik.com.
Baca Juga: Politikus PKS Suswono Dianggap Hina Nabi, Yenny Wahid: Rasulullah Bukan Pengangguran
Ia menyatakan itu kepada wartawan usai menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I Diperluas PDIP Aceh di Aula Hotel Grand Aceh, Banda Aceh, Sabtu (6/8) malam.
Menurut Risma, maju sebagai cagub DKI bukan masalah siap atau tidak. Dia mencontohkan saat dirinya mencalonkan kembali sebagai wali kota periode kedua. Meski sudah pernah menolak untuk maju, tapi tetap saja PDIP memintanya untuk maju.
"Masalahnya ini kalau teman-teman ingat kenapa salah satunya saya tidak mau maju independen itu meski dulu (waktu calon walikota) semua dorong. Kalau independen itu seolah saya kepingin saya punya ambisi. Nah saya kepingin semuanya yang mengatur bukan saya," ungkap Risma.
Baca Juga: Cawe-Cawe Jokowi Jilid II, Disebut Jegal Anies dalam Pilgub DKI 2024
Lalu bagaimana tanggapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang juga maju dalam pilgub ini?
"Tanya ke PDIP," jawab Ahok singkat usai menghadiri penyerahan bus wisata oleh CIMB Niaga di Parkir Timur Senayan, Senayan, Jakarta, Minggu (7/8/2016).
Ahok juga mengatakan tak mungkin berpasangan dengan Risma. "Oh nggak dong. Bu Risma mana mau jadi wakil. Bu Risma kan mau jadi gubernur," tegasnya.
Baca Juga: Kehilangan 9 Kursi DPRD DKI Gegara Musuhi Anies, PDIP Bakal Dukung Anies dalam Pilgub DKI?
Sambil bercanda, Ahok menyebut sudah mempunyai wakil baik dari profesional maupun partai. "Kan udah ada. Wakil sekarang namanya Djarot, wakil independen namanya Heru. Saya istirinya dua. Gimana," imbuh Ahok berkelakar.
Sebelumnya Ahok bahkan mengaku enggan mendaftarkan diri ke PDIP. Pasalnya, sudah ada tiga partai politik, Nasdem, Hanura, dan Golkar yang jumlah kursinya 24, cukup untuk mengusung pasangan calon.
"Ngapain mau daftar? orang ditutup juga, udah tutup juga kan? Kalau usung kan tiga partai sudah cukup usung," ujar Ahok di Balai Kota, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2016) seperti dikutip tribunnews.
Baca Juga: Politikus PDI Perjuangan Ungkap Alasan Ahok Layak Maju di Pilgub Sumut 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News