Mbah Waginah terbaring di atas ranjang tak berdaya karena penyakitnya. foto: ROMZA/ BANGSAONLINE
(Sunarti (kiri) yang menderita keterbelakangan mental merawat mbah Waginah.)
Untuk makannya, setiap hari Mbah Waginah dikirimi keponakannya. Sedangkan untuk kebutuhan menjalani hidup sehari-hari. sang mbah hanya bisa mengandalkan pemberian tetangga.
"Mbah Waginah memiliki tiga anak. Hanya saja yang dua meninggal. Sekarang tinggal mbak Sunarti ini," lanjutnya.
Di tempat tinggalnya, Mbah Waginah terlihat kurus kerontang. Di kamarnya ia beristirahat, penuh sesak dengan bau balsem yang digunakan sebagai obat meringankan rasa sakitnya. "Sudah pernah diperiksa, tapi tetap seperti ini, tidak sembuh-sembuh," terang Nur Aini.
Menurutnya, Mbah Waginah dan Sunarti menginginkan ada bantuan untuk memperbaiki dapur dan kamar mandinya. "Di sini tidak ada WC dan kamar mandinya terbuka. Mereka ini ingin dibantu memperbaiki itu," tukasnya. (rom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
