GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sejumlah anggota DPRD Gresik mempertanyakan sejumlah aset bekas inventaris kantor DPRD Gresik. Sebab, aset-aset tersebut banyak yang tidak jelas keberadaannya.
Aset itu mulai mebeler seperti kursi dan meja bekas ruang paripurna, bekas ruang fraksi dan lainnya. Lalu alat elektronik, mulai televisi, komputer, laptop, dan perabot rumah tangga seperti kulkas, dan lainnya yang selama ini digunakan di DPRD Gresik.
Baca Juga: Warga Gulomantung Gresik Tolak Aset Tanah Kelurahan Disewakan ke Swasta
Selain itu, perabotan dan alat elektronika yang berada di tiga rumah dinas pimpinan DPRD Gresik yang juga tidak jelas keberadaannya dari tahun ke tahun.
Wakil Ketua DPRD Gresik, Hj. Nur Saidah menyatakan, pihaknya mendapatkan informasi banyak aset eks inventaris DPRD Gresik yang hilang. Sebab, eks inventaris tersebut diletakkan di sembarang tempat, karena Setwan DPRD Gresik tidak memiliki gudang penyimpanan.
Dia mencontohkan, inventaris kursi dan meja bekas ruang paripurna yang diletakkan di timur gedung DPRD Gresik, yanghilang. "Saya dapat informasi barang-barang itu hilang. Saya akan cek pihak Setwan kebenarannya. Sebab, barang-barang itu adalah aset," jelas politisi senior Gerinda asal Duduksampeyan ini.
Baca Juga: Bangunan UPT BPPKAD Cerme Disewakan Jadi Warkop, ini Tanggapan Pimpinan DPRD Gresik
Sebelumnya, anggota Komisi B DPRD Gresik, Jumanto menyatakan, aset milik Pemkab Gresik yang tidak terpakai sangat banyak. Aset itu mulai berupa barang tidak bergerak seperti bangunan gedung, alat elektronika, atau barang bergerak seperti mobil dan sepeda motor
"DPRD meminta Pemkab mendata aset-aset yang sudah tidak dipakai, karena sudah tidak layak. Kami meminta aset-aset tersebut diputihkan dan dijual, " pintanya.
Dijelaskan Jumanto, penjualan aset Pemkab itu nantinya akan menjadi pemasukan PD (pendapatan daerah) dari sektor pendapatan lain-lain yang sah. Pendapatan dari penjualan aset tersebut diestimasikan cukup besar, mencapai miliaran rupiah.
Baca Juga: Bupati Gresik Ikuti Monev MCP dengan KPK
"Sehingga diharapkan bisa mengurangi angka defisit pada PAPBD (perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah) tahun 2016 yang diestimasikan sangat besar, " tuturnya.
Jumanto lebih jauh menyatakan, aset bergerak milik Pemkab Gresik yang tidak digunakan sangat banyak. Aset itu di antaranya berupa kendaraan roda empat seperti bus, mini bus, ambulans, alat berat, dan lainnya.
Sementara aset tidak bergerak di antaranya, alat elektronika seperti komputer, printer, tv, laptop, perabot, dan lainnya. "Barang-barang itu kalau tidak diputihkan akan menumpuk di gudang, sementara kapasitas gudang terbatas," kata anggota anggota FPDIP DPRD Gresik ini.
Baca Juga: Bupati Gresik Terima 21 Sertifikat Aset Tanah Pemkab dari BPN
"Barang-barang itu kalau dibiarkan akan makin membebani Pemkab, seperti perawatan," sambungnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News