PACITAN, BANGSAONLINE.com - Kemiskinan merupakan pekerjaan rumah (PR) cukup rumit yang harus segera ditanggulangi pemerintah di semua jenjang. Pernyataan itu disampaikan Bupati Pacitan, H. Indartato dalam pembukaan rapat koordinasi dan evaluasi program penanggulangan kemiskinan di Gedung Karya Dharma, Pacitan, Selasa (30/8).
"Kemiskinan menjadi prioritas program pembangunan di tingkat nasional maupun di daerah. Selain itu, tugas pemerintah menyediakan berbagai pelayanan, baik kesehatan, pendidikan, sosial budaya, infrastruktur serta pemberian bantuan," papar Bupati.
Baca Juga: Pacitan Jadi Salah Satu Wilayah Lengkap Sinergi Sertifikasi
Indartato mengakui, meski program serta kegiatan yang bertujuan mengentaskan kemiskinan sudah dilakukan, akan tetapi jumlah penduduk miskin masih relatif tinggi. Untuk itu, Pemkab Pacitan memiliki komitmen kuat terhadap upaya penanggulangan kemiskinan, yang telah diluncurkan oleh pemerintah pusat, dan provinsi.
"Salah satu bentuk dukungan yang dilaksanakan Pemkab Pacitan, yaitu adanya program gerakan terpadu menyejahterakan masyarakat Pacitan (Grindulu Mapan). Program tersebut merupakan sinergitas program-program pengentasan kemiskinan dari pemerintah, swasta dan masyarakat," beber dia.
Lebih lanjut, kepala daerah berbasiskan Partai Demokrat itu mengungkapkan, selama ini persentase penduduk miskin di Pacitan, dinilainya masih cukup tinggi. Pada tahun 2010 lalu, prosentase penduduk miskin di Pacitan mencapai 19,50 persen, serta menempati urutan ke 32 dari 38 kabupaten/kota di Jatim. Meski begitu Indartato mengatakan, dari tahun ke tahun, angka kemiskinan di Pacitan cenderung turun. Pada tahun 2011, dari level 19 persen turun menjadi 18,13 persen, tahun 2012 turun menjadi 17,23 persen, tahun 2013 kembali turun diangka 16,66 persen, dan pada tahun 2014 lalu berada di posisi 16,18 persen.
Baca Juga: Pemkab Pacitan Imbau Pengusaha Segera Bayarkan THR Karyawannya
"Angka tersebut masih di atas persentase penduduk miskin Jatim, yaitu 12,28 persen, serta angka kemiskinan nasional yang mencapai 10,96 persen pada tahun 2014," tutur mantan Kepala Bappeda tersebut. (yun/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News