Golkar Minta Diskop Serius Bina Sentra PKL Kapten Dulasem

Golkar Minta Diskop Serius Bina Sentra PKL Kapten Dulasem Gapura pintu masuk sentra PKL, di Jalan Kapten Dulasem, Kebomas. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Keberadaan sentra PKL di jalan Kapten Dulasem Kecamatan Kebomas binaan Diskop UKM dan Perindag (Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah) Pemkab Gresik yang saat ini kondisinya memprihatinkan mendapat respon kalangan petinggi partai di Kabupaten Gresik.

DPD (Dewan Pimpinan Daerah) II Golkar Kabupaten Gresik misalnya, meminta agar Diskop serius lakukan pembinaan PKL di tempat tersebut. Sebab, pendirian sentra PKL di sana pada awalnya gaungnya luar biasa. Di mana Diskop dan SKPD terkait ingin memanjakan masyarakat untuk wisata kuliner. Terlebih di saat malam hari.

Karena itu, sentra PKL di jalan Kapten Dulasem tersebut saat itu direncanakan dibuat dengan desain se wah mungkin. "Setahu saya dulu sentra PKL di Jalan Kapten Dulasem akan dijadikan untuk tempat wisata kuliner andalan Gresik. Tempat itu akan disulap agar banyak diminati masyarakat seperti Kia-Kia Surabaya," kata Ketua DPD II Golkar Kabupaten Gresik, Jumat(16/9).

Namun, lanjut Nurhamim dalam perjalanannya tempat sentra PKL Kapten Dulasim kondisinya sangat memprihatinkan.

Padahal, untuk mewujudkan sentra PKL tersebut mulai perencanaan, tahap sosialisasi hingga soft opening menyedot anggaran pemerintah tidak sedikit. "Kondisi ini jelas sangat disayangkan. Mengapa sentra PKL Kapten Dulasem saat ini tidak se-wah seperti yang rencanakan. Ada apa ini," tanya politisi senior Golkar asal Kebomas ini.

Nurhamim meminta agar Pemkab Gresik tidak gampang membuat sentra-sentra PKL baru. Namun, sentra tersebut setelah berdiri tidak terurus. "Sehingga, hanya menggamburkan anggaran saja," cetus mantan Wakil Ketua DPRD Gresik periode 2009-2014 ini

Nurhamim juga meminta agar Diskop lebih konsen membina keberadaan sentra PKL yang sudah ada. Sehingga, keberadaan sentra PKL tersebut makin diminati masyarakat.

Sentra PKL di jalan Kapten Dulasem Kecamatan Kebomas digagas dan dilaunching oleh Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto pada bulan Maret 2014, silam. Sentra PKL itu memakan separoh jalan Kapten Dulasem.

Awal pendirian sentra PKL tersebut tidak gampang. Sebab, ada sejumlah warga yang tinggal di sekitar kanan-kiri jalan tersebut menolak keberadaan sentra PKL tersebut.

Alasan mereka bervariatif. Ada yang menganggap keberadaan sentra PKL akan menyulitkan akses masuk ke rumah warga. Juga ada yang menolak, karena keberadaan sentra PKL tersebut akan memerkumuh desa mereka.

Bahkan, warga di sepanjang jalan Kapten Dulasem tersebut ada yang terang-terangan lakukan penolakan dengan membentangkan spanduk bertuliskan, "warga Kapten Dulasem dengan tegas menolak sentra PKL yang bakal dibuka secara resmi oleh Bupati, Sambari Halim Radianto pada Sabtu, 1 Maret 2014".

Namun, spanduk tersebut buru-buru diturunkan oleh petugas Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja). Sebab, keberadaan spanduk tersebut dianggap ilegal, karena tidak ada izin. "Karena tidak ada izin, maka spanduk itu kami turunkan," kata Kasi Binum (Pembinaan Umum) dan Pengembangan Kapasitas Satpol PP, Agung Endro, saat itu.

Namun, Agung enggan membeberkan alasan mengapa warga di Kapten Dulasem menolak keberadaan sentral PKL di wilayah mereka. Alasannya, Satpol PP tidak punya wewenang untuk menjelaskan masalah tesebut. "Itu wewenangnya Diskop. Tanya saja ke Pak Najikh (kepala Diskop)," jelas Agung. (hud/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO