GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dilaunchingnya sentra PKL (Pedagang Kaki Lima) di areal Stadion GJS (Gelora Joko Samudro), Sabtu (17/9), mendapatkan respon positif banyak kalangan.
Sebab, keberadaan sentra PKL baru tersebut sangat tepat dilakukan di saat perekonomian lagi terseok-seok. Terlebih, ekonomi masyarakat kecil seperti pedagang kelontong, PKL dan lainnya.
Baca Juga: Sekretaris PAC PDIP Kebomas Incar Stadion Gejos untuk Deklarasi Bumbung Kosong
"Kami sebagai pendiri RGS (Relawan Gerakan Sosial) Kabupaten Gresik sangat mengapresiasi langkah SQ (Sambari-Qosim) melaunching sentra PKL GJS," kata Pendiri RGS Kabupaten Gresik, H. M. Khozin, Senin (19/9).
Ditegaskan dia, pembuatan sentra PKL GJS tersebut merupakan langkah cerdas. Sebab, sentra PKL GJS tersebut selain untuk meramaikan dan memperkenalkan masyarakat luas keberadaan stadion, juga untuk membantu ekonomi kerakyatan.
"Sangat tepat itu. Sentra PKL itu sangat membantu," jelas bendahara DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Bakuppi (badan kerjasama ulama dan pondok pesantren Indonesia) ini.
Baca Juga: Bupati Yani Pimpin Soft Opening Gejos Sport Center
Khozin berharap, bahwa keberadaan sentra PKL GJS tersebut sebagai salah satu solusi untuk mengatasi carut marutnya keberadaan PKL di Kabupaten Gresik. Sehingga, PKL tersebut tidak berjualan di tempat-tempat terlarang seperti trotoar dan bahu jalan.
"Karena tindakan tersebut juga bisa mengganggu kepentingan umum," jelas cucu KH.Abdul Karim ini.
Untuk itu, dia meminta kepada Bupati-Wabup Sambari-Qosim, Kepala Diskop UKM dan Perindag Pemkab Gresik Moh. Najikh yang menangani PKL, terutama koperasi Sedolor Pithoe agar PKL yang ditampung di GJS tidak hanya yang berasal dari ring I seperti PKL dari warga Gending dan Segoromadu Kecamatan Kebomas. Sebab, GJS tersebut adalah milik semua warga masyarakat Gresik. Karena itu, PKL-PKL lain juga berhak berjualan di sana.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Tertibkan Pedagang di Trotoar Depan Pasar Baru
Cuma, Khozin, meminta agar penataan dan pengelolaan PKL di sentra tersebut benar-benar dilakukan dengan baik. "Sehingga, tidak menimbulkan kegaduhan di kemudian hari," terangnya.
Keberadaan sentra PKL GJS tersebut, tambah Khozin, harus bisa dipertahankan. Jangan sampai pada saat launching saja gebyarnya luar biasa. Namun, setelah itu PKL dibiarkan tidak terurus.
Sehingga, akan mengalami nasib serupa dengan sentra-sentra PKL lain yang sudah pernah diaounching. "Kami tidak ingin sentra PKL GJS pasca dilaunching akan mangkrak, tidak terurus seperti sentra PKL yang sudah sudah," pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: Polres Gresik Tetapkan 8 Tersangka Kasus Kericuhan Suporter Gresik United
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News