BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Sapari, 55 tahun, petani tembakau di Desa Bungur, Kecamatan Kanor, Bojonegoro ditemukan tewas di sawah, Kamis pagi (22/9). Ia meninggal dunia karena diduga penyakit jantung yang dideritanya kambuh.
Ceritanya, sekitar pukul 07.00 WIB korban pergi ke sawah bersama istrinya, Ngatiyem (50), dan Adiknya, Sugondo (35) bermaksud untuk memetik tanaman tembakaunya. Dua jam kemudian, korban memuat hasil petikan daun tembakau tersebut dengan menggunakan sepeda ontel.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
"Korban memuat daun tembakau hingga empat kali. Tapi pas memuat yang terakhir itu korban terjatuh bersama sepeda ontelnya di pinggir sawah," jelas Kapolsek Kanor, AKP Imam Hanafi.
Saat korban terjatuh, adik dan istrinya melihat. Kemudian keduanya menolongnya. Namun, saat ditolong itulah korban menghembuskan nafas terakhirnya. Korban diduga meninggal dunia karena penyakit jantung yang diderita selama ini kambuh.
"Benar, keterangan keluarganya korban menderita sakit jantung. Saat terjatuh juga tidak terbentur apa-apa," jelasnya.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Kapolsek menambahkan, hasil pemeriksaan fisik, korban memiliki ciri-ciri rambut hitam lurus, dengan tinggi badan sekitar 170 centimeter, dan kulit sawo matang. Saat meninggal korban mengenakan kaos panjang warna coklat dan bercelana pendek warna hitam.
"Hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan," Imbuhnya.
Pihak keluarga korban telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menuntut kepada siapapun. Selanjutnya petugas menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. (nur/rev)
Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News