SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Setiap kali pelaksanaan car free day (CFD) Surabaya, komunitas sepeda onthel di surabaya sudah ada sejak tahun 1992, Parkas (Paguyuban Sepeda Kuno Arek Suroboyo) tak pernah absen kumpul bareng, Sabtu malam di depan hotel Majapahit dan hari Minggu pagi berkumpul di Taman Bungkul Surabaya.
Ito (54), salah satu anggota Parkas yang bergabung dari 6 tahun yang lalu, mengaku ikut komunitas ini karena suka sama sepeda lawas dan ada kekeluargaan yang ada di komunitas Parkas. Di Surabaya sendiri menurut dia ada 38 komunitas sepeda onthel di berbagai tempat. Untuk seluruh Indonesia komunitas nasionalnya bernama KOSTI (Komunitas Onthel Sepeda Tua Indonesia).
Baca Juga: Antusiasme Masyarakat dalam Pelayanan Kumham Bergerak dan Berdampak di Taman Bungkul Surabaya
“Untuk sepeda kuni, paling banyak buatan Belanda, ada juga yang buatan Inggris, Jerman, dan Jepang. Anggota di komunitas onthel Surabaya paling kecil kelas 3 SD, paling tua ada yang namanya Mbah Aji umurnya kira-kira 90 tahun, dia tidak tahu pastinya tahun berapa dia di lahirkan,”tandas Ito.
Sama dengan komunitas lain, dalam Parkas ada uang iuran yang digunakan untuk event dan kadang buat kegiatan sosial lainnya terhadap kemanusiaannya. Sedangkan perbedaannya dari komunitas lainnya adalah dari kostumnya yang jadul jaman perjuangan, sepedanya pun aneh-aneh juga.
“Kemarin lupa tanggalnya ada jambore di Bangkalan. Banyak yang datang dari berbagai kota untuk mendatangi jambore itu. Sedangkan pada tanggal 2 Oktober besok ada event bersepeda rutenya Anyer-Panarukan yang diselenggarakan oleh komunitas onthel di Sidoarjo dan mereka mengundang beberapa komunitas yang ada di indonesia,” tandas dia. (mega melati)
Baca Juga: Forgress: Perkuat Gerakan Civil Society di Sidoarjo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News