KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kesan mangkrak terpatri di kawasan rumah susun sederhana dengan sistem sewa (rusunawa) di kelurahan Dandangan kota Kediri. Ini terlihat saat ada sidak yang dilakukan komisi C DPRD Kota Kediri ke rumah susun tersebut, Kamis (6/10).
Dalam sidak yang dialukan bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU), kalangan dewan menemukan masih banyak kekurangan. Di antaranya, dari ratusan rumah susun, hanya 48 kamar ruangan saja yang bisa difungsikan. Lainnya, masih belum, karena kondisinya ada yang rusak dan belum ada fasilitas pendukung. Kondisinya juga kotor.
Baca Juga: Sewa Rusunawa Dandangan Maksimal 4 Tahun
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Kediri Yudi Ayubchan mendesak pemerintah kota kediri segera memfungsikan rusunawa tersebut. Meski sudah lama selesai dibangun, tetapi masih saja dibiarkan mangkrak. Ppadahal, keberadaan rumah sewa tersebut cukup dinantikan masyarakat yang kurang mampu.
“Pemkot harus lebih serius lagi menangani pemukiman. Agar segera difungsikan, masyarakat juga segera bisa merasakan hasilnya,” pintanya.
Di sisi lain, kata Ayub, pihaknya menganggap Dinas Pekerjaan Umum kurang fokus mempersiapkan rusunawa dan justru berencana akan membangun taman kota.
Baca Juga: Dewan Kecewa Rusunawa Dandangan Sudah Mulai Rusak, Khawatir Makelar Manfaatkan Sewa
“Saya minta Dinas PU fokus dulu menyelesaikan rusunawa. Sarana dan prasarana yang belum ada segera dilengkapi. Seperti taman dan juga akses jalan. Kami ekekutif selalu mengawal jika Dinas PU menganggarkan untuk rusunawa. Tapi kenyataannya, dari dulu sampai sekarang, bangunan ya seperti ini,” keluhnya sambil menunjuk beberapa tembok bangunan rusunawa yang mulai mengelupas.
Menanggapi keluhan itu, Sekretaris Dinas PU Sunyata menyatakan, pihaknya bertahap dalam menyiapkan rusunawa untuk bisa ditempati. “Pasca kerusakan akibat Kelud meletus dulu, ada beberapa bangunan yang belum dibersihkan. Makanya untuk saat ini kami masih siap untuk satu twinblok dulu,” ujarnya.
Disinggung lambannya dalam mengelola rusunawa, Sunyata mengakuinya. Sebab, untuk mengalokasikan anggaran, pihaknya juga melihat kemampuan keuangan dalam APBD. “Kita lihat kemampuan APBD, karena pembangunan bukan hanya untuk Rusunawa saja,” ujarnya.
Baca Juga: Rusunawa Dandangan segera Difungsikan, Tinggal Sosialisasi
Untuk tahun ini saja, kata Sunyata, pihaknya hanya mengalokasikan anggaran Rp 200 juta untuk biaya perawatan selama satu tahun, dan juga biaya sambungan listrik dan sambungan pipanisasi.
Kekurangan yang lain, diakui Sunyata, juga belum adanya taman di area Rusunawa. Padahal, beberapa waktu lalu, staf kementrian pemukiman juga meminta agar dibuatkan taman.
“Kami juga memikirkan untuk pembangunan taman diarea sini nantinya, sesuai dengan masukan dari dewan dan juga adanya keinginan dari staf kementrian saat sidak beberapa waktu lalu kesini,” ujarnya.
Untuk diketahui, sejauh ini, dari 130 warga yang bisa menempati rumah susun tersebut masih 48 keluarga saja. Sesuai peraturan wali kota, tarif rusunawa ini beragam. Untuk lantai satu dan dua per bulannya Rp 120 ribu. Lantai tiga dan empat Rp 110 ribu, dan lantai lima Rp 100 ribu. Rusunawa di Dandangan ini terdiri dari lima twin blok masing-masing blok sebanyak 98 ruangan. (rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News