PMII dan HMI Demo PBNU Tuntut Nusron Wahid Dipecat

PMII dan HMI Demo PBNU Tuntut Nusron Wahid Dipecat Para mahasiswa PMII dan HMI saat demo PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta. Mereka menuntut Nusron Wahid dipecat dari kepengurusan PBNU, Jumat (14/10/2016)

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Para aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia () dan Himpunan Mahasiswa Islam () yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Jakarta menggelar aksi demo di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jalan Kramat Raya Jakarta, Jumat (14/10/2016).

Para mahasiswa itu menggelar spanduk yang salah satu isinya mendesak PBNU agar segera memecat dari kepengurusan PBNU "Pecat Nusron Purnomo dari PBNU sekarang!," demikian bunyi spanduk para mahasiswa itu.

Baca Juga: Bang Udin, Pemuda Inspiratif Versi Forkom Jurnalis Nahdliyin

Kini memang beredar berita di medsos bahwa nama Nusron Wahhid adalah Nusron Purnomo sewaktu kuliah. Tapi isu itu dibantah oleh dengan menunjukkan ijazah dan akte yang bernama .

Nusron kini tercatat sebagai salah satu ketua PBNU, disamping ketua DPP Golkar. ”Kami minta PBNU menegur terkait pernyataannya di ILC yang menyinggung perasaan umat Islam DKI Jakarta,” kata Ipul Lontor, aktivis yang jadi koordinator aksi.

Massa mahasiswa yang terus membentang spanduk pecat Nusron itu menganggap sudah tak pantas jadi ketua PBNU karena sepak terjangnya yang terus merusak citra NU. Karena itu mereka menuntut dipecat.

Baca Juga: Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Rencanakan RPP Tata Ruang Wilayah Nasional

Aksi demo di PBNU itu bagian dari long march yang dimulai dari Jalan Pramuka, lewat Jalan Kramat (PBNU)menuju ke Balai Kota DKI Jakarta. Aksi kelompok mahasiswa Cipayung Jakarta ini dalam rangka menyikapi persoalan yang terjadi pada bangsa.

”Massa aksi sengaja ke kantor PBNU untuk menyampaikan aspirasi ini,” jelas Ipul. 

Aksi demo para aktivis mahasiswa  itu dijaga ketat aparat kepolisian. Namun para mahasiswa juga melakukan demo dengan tertib. Mereka menyampaikan orasi di bawah pengawalan para polisi.

Baca Juga: 29.046 Pemilih Pemula Usia 17 Tahun Siap Berpartisipasi pada Pilkada 2024 di Sidoarjo

Seperti diberitakan, kasus menghina al-Quran itu memanas kembali setelah dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) di TVOne secara garang membela , calon gubernur DKI Jakarta, dengan mengatakan bahwa hanya Allah yang bisa menafsirkan al-Qur’an, bukan MUI. Nusron marah kepada MUI karena lembaga para alim ulama yang dimpimpin KH Ma’ruf Amin yang juga Rais Am PBNU itu mengeluarkan fatwa bahwa telah menghina al-Quran dan para ulama sewaktu memberi pengarahan di Kepulauan Seribu. Saat itu mengatakan tak masalah warga tak memilih dirinya, karena “dibohongin pake Al-Maidah 51”. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO