JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dipastikan akan menghadiri Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad di Pesantren Tebuireng, Sabtu (5/11). Dalam momen tersebut, Jenderal Gatot dijadwalkan akan bersilaturrahmi dengan para kiai sepuh, habaib dan akademisi serta kalangan profesional dari berbagai bidang.
Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Solah) mengatakan, Jenderal Gatot akan diminta menyampaikan pandangannya terkait aktualisasi resolusi jihad dalam konteks pertahanan dan keamanan. Selain Panglima TNI, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) Henry Kasyfi Sumartono juga dijadwalkan menyampaikan pandangan dalam perspektif kedaulatan ekonomi dan kedaulatan digital.
Baca Juga: Haul Gus Dur di Tebuireng, Nurani Gus Dur Terasah di Pesantren
Selain itu, pakar pendidikan Prof. Imam Suprayogo akan memberikan pandangannya dalam konteks penguatan kedaulatan di sektor pendidikan nasional. "Pada akhir agenda rapat akbar, para kiai sepuh akan menyampaikan maklumat aktualisasi Resolusi Jihad," ujar Gus Solah.
Gus Solah menuturkan, forum ini lahir dari keprihatinan para ulama dan para profesional yang tergabung dalam Forum Peduli Bangsa (FPB) melihat semakin terkikisnya kedaulatan bangsa di berbagai sektor. Mulai dari sektor pertahanan, ekonomi, hukum, pendidikan, hingga kedaulatan digital.
"Karena itu, kami mengajak semua elemen bangsa untuk bahu-membahu bersama pemerintah untuk mempertahankan kedaulatan yang berpotensi terkikis atau bahkan hilang," tutur adik kandung Gus Dur ini.
Baca Juga: Ning Inayah Wahid Sebut Gus Dur Selalu Bela Orang Lemah, Yakin Menolak Kenaikan PPN 12 %
Sementara Ketua Panitia Rapat Akbar Abdul Ghofar menyampaikan, kedatangan Panglima TNI akan disambut oleh ratusan pendekar dari Perguruan Silat NH Perkasya dan Santri Bela Negara dari Lamongan.
"Ada 500 pendekar yang akan menyambut kedatangan Panglima TNI dan 100 kader santri bela negara," ujar Sekretaris Utama Pesantren Tebuireng.
NH Perkasya adalah singkatan dari Nurul Huda Pertahanan Kalimat Syahadat. Sebuah perguruan pencak silat asli Tebuireng yang berdiri sejak 2 November 1982. Pendirinya adalah M. Lamroh Azhari, santri Tebuireng yang berasal dari Ponorogo. Saat ini, NH Perkasya sudah tersebar di berbagai pelosok Indonesia.
Baca Juga: Ngaku Pelayan, Gus Fahmi Nangis saat Launching Majelis Istighatsah dan Ngaji Kitab At Tibyan
Kegiatan Rapat Akbar juga akan dimeriahkan oleh pawai yang diikuti sekitar 1.200 orang. Mereka terdiri dari perwakilan berbagai organisasi daerah dan perwakilan unit-unit pendidikan yang ada di Pesantren Tebuireng. "Juga ada satu regu marching band dari Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya," ujarnya.
Acara yang terbuka untuk masyarakat umum ini dipastikan akan makin semarak dengan hadirnya ratusan pemain rebana dan beberapa grup drum band yang telah menyatakan kesiapannya untuk berpartisipasi. "Puluhan kiai sepuh dan kalangan profesional juga menyatakan kesiapannya untuk hadir," imbuhnya.
Para kiai sepuh, akademisi dan juga para profesional Indonesia yang menyatakan kesiapannya untuk hadir dalam Rapat Akbar tersebut antara lain: KH Maimoen Zubair (Sarang, Jateng), KH Anwar Manshur (Lirboyo, Kediri), KH Sholeh Qosim (Sepanjang, Sidoarjo), KH Ali Akbar Marbun (Medan), Habib Sholeh Al-Jufri (Solo), KH. A Zaim Ma’shum (Lasem), KH. Aziz Masyhuri (Jombang), KH A. Hasib Wahab (Jombang), Jenderal (Purn) Azwar Anas, dan para rektor dari berbagai perguruan tinggi negeri di Jawa. (*/rev)
Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News